Berita
Sinarmas Group Kerjasama Bekraf Buka Kelas Kreative Nest Indonesia
Tidak mau ketinggalan dengan zaman yang serba digital, Sinarmas Group bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) membuka kelas Kreative Nest Indonesia di The Breeze, BSD, Selasa (19/2/2019).
Creative Nest Indonesia merupakan lembaga kursus yang bergerak dalam bidang Animation, Film, Video, Publishing, Art, Photography, Handycraft, Visual Design, Game Develop, Fashion, Architecture, Interior Design, hingga Culinary.
Saat ini bisnis game mulai digemari kalangan milenial Indonesia. Mereka mulai terjun untuk berbisnis dan mencoba kesuksesannya. Tapi rupanya, menjajaki dunia game tak cukup bermodal passion dan ide kreatif saja, melainkan dibutuhkan pengetahuan serta pemahaman tentang coding.
Coding atau pemrograman adalah suatu Bahasa yang digunakan oleh OS (Operating System) dalam melakukan suatu tugas tertentu. Dengan kata lain Coding adalah suatu system yang dapat menjalankan aplikasi computer yang dibikin oleh manusia sendiri.
Berangkat dari situ Deputi Bidang Infrastruktur Bekraf Hari Santoso mengatakan, saat ini industri game Indonesia telah menempati peringkat 16 dunia. Peringkat tersebut lebih baik dari tahun sebelumnya yang menempatkan Indonesia di posisi 15. Kata Hari, pada 2017 lalu nilai industri game Indonesia mencapai 882 USD, atau naik sekira 200 juta USD dibandingkan tahun 2016.
“Industri game di Indonesia itu sangat baik perkembangannya. Karena 16 besar ini, kita membuat game itu bisa deep learning dan hasilnya pun mempunyai kualitasnya yang tinggi ditambah desainnya pun bagus-bagus. Kita banyak yang membuatnya tapi harus lebih bagus lagi agar peringkat kita terus naik,” jelas Hari.
Ia menambahkan, pihaknya memberikan bantuan berupa software licence dan terkait pendidikannya dari Kemendikbud.
“Kita nggak bisa intervensi, bentuk dukungan kan nggak harus memberikan bayaran cash, tapi bisa juga dengan membantu pembelian softwarenya yang kita tahu animasi itu mahal-mahal,” tambahnya.
Ditempat yang sama, Founder and CEO Creative Nest Indonesia Patrick Effendy mengatakan, sampai hari ini industri kreatif itu maju tapi kekurangan talent. Menurutnya, hal itu disebabkan karena skill yang dimiliki itu tidak dipelajari secara dalam, sehingga perlu tempat seperti ini dan dididik untuk memiliki hardskill untuk membuat konten-konten creative.
“Di sini, berbagai materi mengenai dunia kreatif dikupas secara mendalam. Kelasnya pun terdiri dari berbagai segmen usia, anak-anak usia 7 tahun, 12 tahun, bahkan semua usia. Karena diketahui, bisnis kreatif tak mengenal batas usia,”ujar Patrick
Sementara, Bos Sinarmas Land, Michael Widjaya memyampaikan, jika saat ini terdapat sekira 20 sampai 25 startup di kawasan BSD Tangerang dan meski pertumbuhannya meningkat, Group CEO Sinarmas Land itu menyebutkan bahwa usaha kreatif harus diberikan guidance agar keberadaanya bisa mendukung industri 4.0.
“Apa sih targetnya industri 4.0, tapi SDM kita nggak cukup. Nah ini jembatannnya untuk SDM industri 4.0. Lalu Industri 4.0 itu apa? industri 4.0 yaitu cari duit di youtube, cari duit di sosial media. Itukan semua new industry, jadi harus ada yang menjembatani dengan menyiapkan SDM-SDM kita menuju industri 4.0itu,” tukas Michael.(Ban)
