Komplek pertamina, Pondok Ranji, Ciputat merupakan tempat hunian pensiunan dan karyawan perusahaan minyak di Indonesia yaitu Pertamina.
Area tersebut dulunya menjadi perkumpulan geng remaja pemakai narkoba.
“Awalnya komplek ini hanya dibagi menjadi 3 blok yang terdiri dari Blok K, Blok L, dan Blok M,” ujar Toekiman Siswoyo, karyawan pertamina yang pensiun pada tahun 2001.
Toekiman menuturkan, di setiap blok berisi satu geng narkoba. Pada tahun 1979, perusahaan Pertamina menyerahkan tanggung jawab kepemilikan komplek kepada para karyawan. Ketiga blok itu pun diganti menjadi nama-nama jalan.
“Maksudnya supaya tidak terjadi kubu-kubu, memudahkan alamat, dan menghindari geng-geng remaja narkoba yang suka nongkrong,” tutur kelahiran 15 Agustus 1945 ini.
Toekiman menjadi salah satu orang yang membuat pembagian RT, RW dan memberikan nama jalan.
Ia menjelaskan ketiga blok yang dikenal sebelumnya sebagai tiga Geng Narkoba itu telah diganti menjadi nama jalan yang terdiri dari karyawan raya, yaktapena, kerosin, elpiji, alvania, limea, mesran, meditran, melina, dan metanol.
“Ke semua nama itu diambil dari nama-nama minyak,” jelas Toekiman yang menjabat sebagai Direktorat Umum divisi Logistik tahun 1965-2001.
Hal tersebut dibenarkan oleh istrinya, Tumini. “Dulu saya yang bikin kopi waktu rapat,” ujarnya.
Tumini menambahkan ketika pertama kali keluarganya pindah rumah, komplek pertamina masih berupa hutan belantara.
“Katanya dulu jadi tempat jin buang anak,” seloroh nenek yang memiliki 15 orang cucu ini. (Ayu)
