Pemuda Perindo menghelat road show bertajuk ‘Pemuda Perindo Goes to Society’. Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi kota pertama yang dipilih sebagai tujuan silaturahmi organisasi kepemudaan ini.
Selain Ketua Umum Pemuda Perindo, Effendi Syahputra, acara tersebut dihadiri para pemuda dan mahasiswa.
Road show yang digelar di Haus Coffe Jl Kertamukti, Ciputat, Tangsel itu dikemas dengan diskusi santai bertema ‘Membingkai Format Partisipasi Pemuda dalam Ranah Politik’ itu dimaknai sebagai silaturahmi gagasan antar pemuda, Jumat (12/2).
Beberapa ketua organisasi mahasiswa diundang sebagai pembicara bersama Effendy. Salah satunya ketua umum (HMI) Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Ciputat Dany Ramdany , Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Ciputat Rafsan, dan Ahmad Darda.
Dalam sesi penyampaian materi, Effendy menyoroti pemerintah seharusnya diisi oleh pemuda dan bukan orang tua.
“Selama ini ada paradigma bahwa kursi pemerintah hanya pantas diisi oleh orang-orang tua yang memakai jas. Padahal negara-negara maju Eropa, kursi pemerintahannya diisi oleh anak muda,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Rafhsan yang lebih menyoroti kurangnya kepedulian mahasiswa terhadap politik.
“Pemuda memiliki potensi melek politik yang tinggi, sebab melek angka dan huruf pasti didominasi oleh pemuda. Tapi sayangnya, pemuda terkadang memiliki penyakit apatisme politik dan cenderung acuh terhadap politik,” paparnya.
Berpartisipasi dalam hal politik tentu harus menjaga independensi seorang mahasiswa agar tidak kebablasan, kritik Dani dalam diskusi tersebut.
“Mahasiswa memang wajib berpartisipasi dalam politik, tetapi tidak harus terjun secara langsung dalam partai politik. Ini yang harus dibedakan. Sifat independensi dalam diri seorang mahasiswa harus tetap dilestarikan, hal ini demi menghindari pragmatisme yang hari ini kian menggrogoti eksistensi mahasiswa,” tegasnya. (Muf)
