Bermula dari iseng, Enigamipapers yang didirikan oleh Abdullah Rafiq dan Sahrudi menjadi sebuah lahan untuk mengembangkan kreativitas dengan berbahan dasar kertas. Mereka berdua memulainya sejak tahun 2010 dan berkembang hingga saat ini.
“Mula-mula iseng aja sih, Sahrudi saat itu pandai design lalu ingin coba-coba usaha. Sahrudi yang mendesign dan saya yang memproduksi barang, setelah itu kami jual,” jelas Abdullah Rafiq, penggagas Enigamipapers.
Kemudian seiring berjalannya waktu, mereka berdua melihat peluang bahwa barang yang iseng mereka buat dapat dikembangkan dengan baik. Hingga mereka mengikuti Bank Indonesia Preneur, selanjutnya Rafiq dan Sahrudi mendapatkan pelatihan serta dana hibah.
“Dari iseng tersebut, saya kepikiran untuk mengembangkan usaha dan akhirnya mengikuti acara wirausaha, salah satunya adalah dari BI Preneur. BI Preneur memberikan pelatihan dan dana hibah yang kemudian saya jadikan untuk mengembangkan usaha,” tambah Rafiq.
Pada 2013 Enigamipapers membuat sebuah pemberdayaan masyarakat yang dimulai di daerah Jombang, Ciputat. Masyarakat sekitar diajak olehnya untuk mencintai lingkungan yaitu dengan memanfaatkan limbah kertas. Dengan mencintai lingkungan ini maka akan menjaga bumi.
“Pemberdayaan masyarakat dimulai pada tahun 2013 di daerah Jombang, Ciputat. Kami mengajak warga mencintai lingkungan. Sementara sasarannya masih Ibu-ibu dan mereka membuat boneka wisuda yang ready stock,” imbuh Rafiq. (Ana)
