Dalam rangka memperingati hari ulang tahunnya ke-55, PT Pembangunan Ibukota Jakarta Raya atau yang dikenal sebagai PT Pembangunan Jaya mempersembahkan sebuah Film Digital bergenre dokumenter karya anak bangsa yaitu erjudul “Maestro dan Tokoh Indonesia”. Film tersebut didedikasikan untuk masyarakat Indonesia, terutama generasi muda.
Film karya anak bangsa ini berdurasikan selama kurang lebih dari 45 menit dan mengangkat profil para tokoh nasional Indonesia yang sepanjang hidupnya telah berjuang dan bekerja keras bagi bangsa Indonesia.
Usia perusahaan yang menebus lima dekade merupakan sebuah pencapaian yang sangat membaggakan. Hal ini dapat terwujud berkat nilai-nilai luhur para pendiri, yaitu berani berinovasi, penuh pengabdiaan dan kerja keras, memiliki kepedulian sosial, kewirausahawan, serta jujur dan patut, demi membangun sarana dan prasarana untuk kepentingan masyarakat khusunya ibukota jakarta.
“Nila-nilai budaya inilah yang menjadi inspirasi kami untuk memberikan persembahaan kepada masyarakat Indonesia melalui Film dokumenter Maestro dan Tokoh Indonesia,” ujar Sutopo Kristanto selaku Direktur PT Pembangunan Jaya kepada tangerangonline.id saat ditemuinya.
Sejumlah tokoh tersebut yaitu Soejoedi Wiryoatmadja, seorang Arsitek dan Chairil Anwar seorang Satrawan. Sedanhkan untuk memilih tokoh-tokoh ini secara objektif dan komprehensif, Jaya membentuk tim kurotor yang bertanggung jawab atas nominasi dan pemilihan tokoh inspirasitif di bidangnya terpilih sebagai ketua kurator adalah Goenawan Muhamad, seorang satrawan Indonesia terkemuka yang juga dikenal sebagai pendiri majalah Tempo.
“Kami sangat senang sekaligus bangga karena dipercayai untuk membuat sebuah dokumentasi sejarah para tokoh-tokoh nasional yang telah berjasa bagi indonesia. Film dokumenter ini penuh dengan tantangan karena dalam beberapa menit, kami harus mengemas sejarah masing-masing tokoh. Tentunya kami harus menggali langsung dari sumbernya mengenai apa dan bagaimana para tokoh ini di masa lalu supaya apa yang nanti tertuang dalam Film ini sesuai,” beber Mira Lesmana. (HM)