Beranda Berita DPRD Soalkan Pengendapan Dana APBD Tangsel di Bank

DPRD Soalkan Pengendapan Dana APBD Tangsel di Bank

0

Kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPR) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mempersoalkan besarnya dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang mengendap di bank. Dewan menyebut kondisi demikian sebagai bukti sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemkot Tangsel tak berdaya dengan anggaran yang ada dalam APBD.

Mereka menilai ada ketidaksejalanan kinerja antara target dan yang diharapkan. Hal itu ditunjukkan sampai memasuki Agustus 2016, banyak proyek-proyek yang sudah dianggarkan tapi belum dijalankan pemkot Tangsel.

Anggota DPRD Kota Tangsel Iwan Rahayu mengatakan, sebaiknya serapan anggaran itu terukur sesuai dengan perencanaan. Menurutnya, semakin serapan tinggi, maka manfaatnya buat masyarakat akan lebih terasa. “Karena APBD adalah uang dari rakyat yang kita kembalikan kepada rakyat dalam bentuk pembangunan, pelayanan dan kesehatan,” katanya, Minggu (7/8).

Politisi asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini pun menilai, persoalan ini disebabkan lantaran tidak jalannya sinkronisasi antara SKPD dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah atau TAPD Kota Tangsel. 

“Makanya ke depan, sebelum mengesahkan anggaran, diminta time skedul pengerjaan per triwulan sehingga tidak boleh lagi seperti sekarang ini, mereka merencanakan namun tidak dikerjakan,” ujarnya. 

Terkait dana mengendap di bank kita, kata Iwan, lembaga DPRD meminta percepatan pelaksanaan pembangunan agar manfaatnya cepat dirasakan oleh masyarakat Tangsel pada khususnya.

Tidak hanya itu saja, sambung Iwan, DPRD pun akan meminta penjelasan kepada DPPKAD terkait proses penyerapan anggaran yang sampai saat ini dilihat masih sangat rendah.

“Semua kegiatan yang serapan anggaran masih rendah dalam pengawasan semua komisi. Kita komisi 3 akan minta penjelasan dari DPPKAD, apakah karena pencairan yg terlambat padahal fisiknya sudah atau memang belum dilaksanakannya sama sekali. Kita akan minta penjelasannya nanti,” tegasnya.

Sementara, Anggota DPRD Amar menilai, rendahnya serapan anggaran dikarenakan sumber daya manusia (SDM) pegawai di Pemkot Tangsel lemah.

“Yah karena SDM pegawai pemkot lemah. Buktinya serapan anggaran sampai saat ini masih rendah,” jelasnya.

Politisi Hanura ini ketika ditanya apakah akan melakukan evaluasi seluruh SKPD terkait serapan anggaran yang masih rendah, amar mengatakan, dewan akan melakukan evaluasi triwulan 3 seberapa besar serapan anggaran yang dilakukan seluruh SKPD Tangsel.

“Nanti kita lihat serapan evaluasi triwulan 3. Seberapa besar serapan anggarannya. Malah komisi 3 sering ngomel-ngomel tentang serapan yang sampai triwulan dua masih rendah,” ungkap Ketua Komisi 3 bidang keuangan ini.

Perlu diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) minta Pemerintah Daerah (Pemda) segera belanjakan APBD dan tidak diendapkan saja di bank. Saat ini ada 10 provinsi, kota, dan kabupaten yang dananya paling banyak mengendap di bank, termasuk salah satunya Kota Tangsel sebesar Rp 1,032 triliun. (Ded)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini