Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan WNI KBRI untuk Kuala Lumpur, Malaysia berhasil mencegah sebanyak 40 WNI yang akan dipekerjakan di luar negeri secara ilegal atau non-prosedural. Mereka diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
TKI Ilegal tersebut dipulangkan ke tanah air menggunakan pesawat Air Asia QZ-203 dan tiba di Terminal 2D Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, Rabu (3/5/2017) sekira pukul 10.55 WIB.
Ketua Satgas Perlindungan WNI KBRI Kuala Lumpur, Yusron Hambary menjelaskan, pihaknya memperoleh informasi bahwa akan ada WNI berangkap ke beberapa negara tujuan Timur Tengah pada 28 April 2017 lalu. Mendapat informasi tersebut, pihak KBRI langsung menemui korban TPPO tersebut dan dilakukan proses pemeriksaan.
“Kita sampaikan kejadian ini ke Kemenlu RI, kemudian dikirim tim gabungan terdiri dari BNP2TKI, Bareskrim dan Kejaksaan,” ujar Yusron saat ditemui di Common Use Lounge TKI, Terminal 2D Bandara Soetta, Tangerang, Rabu (3/5/2017).
Selanjutnya, tim melakukan pendataan dan menggali informasi terhadap WNI tersebut untuk segera dipulangkan ke Indonesia.
Setelah mendapat informasi lengkap, langsung dilakukan serah terima dengan Direktorat TPPO Bareskrim Mabes Polri guna pemeriksaan lebih mendalam.
“Di lihat dari tiket tujuan mereka, bervariasi, ada yang ke Arab Saudi, Dhubai, Doha dan Abu Dhabi. 40 WNI ini juga datang dari berbagai daerah dan masuk ke Malaysia dari beberapa titik. Malaysia hanya menjadi tempat transit saja,” ungkap Yusron.
Sebelum dipulangkan ke daerah asal mereka masing-masing, seluruh WNI tersebut didata dan akan dibawa terlebih dahulu ke Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) Bambu Apus, Jakarta Timur.
“Mereka mayoritas berasal dari Lombok Tengah, NTB dan dijanjikan akan bekerja sebagai asisten rumah tangga. Setelah ini rencananya mereka akan ditampung dulu di panti Bambu Apus milik Kemensos di Jakarta,” pungkasnya. (Rmt)
