Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tangerang dipastikan hanya diiukti oleh calon tunggal. Artinya dalam perhelatan pesta demokrasi ini calon tunggal tersebut hanya melawan kotak kosong.
Seperti diketahui baik itu di Kota mau pun Kabupaten Tangerang, Pilkada pada tahun ini cuma diikuti calon petahana. Yakni pasangan bakal calon Arief R. Wismansyah – Sachrudin dan Ahmed Zaki Iskandar – Mad Romli.
“Calon Kepala Daerah di Pilkada melawan kotak kosong seperti makan tahu tanpa cabai, tidak pedas. Dan kurang mendidik kepada rakyat,” ujar Direktur Centre For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, Senin (22/1/2018).
Terlebih paslon di Tangerang ini didukung oleh seluruh partai politik. Baik itu di parlemen mau pun non parlemen. “Artinya rakyat disuruh memilih seorang pemimpin tanpa tanding. Dan rakyat tidak punya pilihan program alternatif yang ditawarkan,” ucapnya.
Bakal pasangan calon Arief – Sachrudin di Pilkada Kota Tangerang dan Zaki – Romli di Pilkada Kabupaten Tangerang sudah mengikuti berbagai prosedur untuk mengikuti pesta demokrasi lima tahunan ini. Mereka telah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat serta menjalani berbagai tes kesehatan mau pun penyerahan berkas adminitrasi.
“Jadi calon Kepala Daerah di Pilkada tanpa tanding, benar – benar tidak mendidik. Tetapi mereka yang melawan kotak kosong harus tetap bekerja keras untuk tetap meyakinkan rakyat agar bukan memilih kotak kosong. Artinya calon kepala daerah tersebut harus bisa mendulang suara 50+1 untuk menang melawan kotak kosong,” kata Uchok.
Sekretaris DPC Taruna Merah Putih (TMP) Kota Tangerang, Abdi Jaya Bate’e menjelaskan perihal fenomena keberadaan calon tunggal ini di Pilkada Tangerang. Saat disinggung mengenai pendidikan politik apa yang diberikan kepada masyarakat terkait adanya lawan kotak kosong tersebut, dirinya pun hanya menjawab secara diplomatis.
“Kami sayap dari PDIP mendukung sepenuhnya pasangan calon petahana di Tangerang. Ini memang demokrasi, PDIP memilih pasangan calon di Tangerang sudah teruji kinerjanya. Bukannya tidak berani menyiapkan kader untuk bertarung di Pilkada. Masyarakat juga harus ikut serta dalam memilih, walau pun hanya ada calon tunggal,” ungkap Abdi.
Menurutnya meski seluruh partai politik mendukung pasangan calon tunggal ini, tidak serta merta memuluskan sejumlah program pemerintah jika terpilih kembali dalam lima tahun ke depan. Parlemen harus berjalan sesuai fungsinya untuk mengawasi jalannya pemerintahan.
“PDIP ada 10 kusri di DPRD Tangerang, kami paling banyak. Kalau program pemerintahannya kurang baik, ya kami kritisi. Intinya terus kami kawal walau pun mendukung calon tunggal di Pilkada,” paparnya. (Nji)