Akibat air tanah yang berubah warna kuning, Warga Picung RT 01/05 Desa Pasar Kemis, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang mengeluhkan gatal-gatal pada kulit di tubuh. Dugaan sementara, perubahan warna air diakibatkan limbah cair industri dari kawasan industri Kampung Picung.
Diketahui kondisi air itu sudah terjadi selama 5 tahun. Banyak warga yang kesulitan untuk mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-harinya.
“Kami sangat kecewa dengan kondisi ini karena sudah sangat lama, belum juga ada solusi untuk menangani persoalan air yang berubah menjadi warna kuning sehingga mengakibatkan gatal-gatal,” kata Sarkamah, salah satu warga Kampung Picung, Senin (3/9/2018).
Pemerintah melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang dan Provinsi Banten pun sudah berapa kali mengambil sample air tersebut untuk diuji di laboratorium. Namun sampai saat ini belum ada keterangan dan kepastian hasil dari pengujian itu.
“Kami ingin keterangan yang pasti hasil dari sample air berwarna kuning yang diambil dari rumah warga, karena sudah lama tidak ada kejelasan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pasar Kemis Al Haetomi menjelaskan adanya keluhan warga Picung soal air berubah menjadi warna kuning yang menyebabkan gagal-gatal pihaknya akan berkoordinasi dengan perusahaan yang ada di sekitar pemukiman warga Picung.
“Kami akan berkoordinasi dulu dengan pihak pihak terkait, mencari solusi yang terbaik buat warga Picung yang mengeluh akibat air berwarna kuning,” kata Kades Pasar Kemis Al Haetomi.
Menurut Haetomi, sejauh ini pihaknya sudah membantu warga dengan membuatkan sarana air bersih (SAB) sebanyak dua titik. Namun sejauh ini karena penduduk terlalu padat jadi warga masih kekurangan air bersih.
“Ya nanti kita buatkan lagi satu titik lagi sarana air bersih untuk warga,” pungkasnya.(sam)