Home Home Jalan Rusak di Kecamatan Cipeucang Menyebabkan Aktivitas Masyarakat Terganggu

Jalan Rusak di Kecamatan Cipeucang Menyebabkan Aktivitas Masyarakat Terganggu

0

Oleh: Adji Wiguna Jaya, Mahasiswa Bimbingan Penyuluhan Islam UIN Jakarta.

Sebuah tulisan tentu mempunyai maksud dan tujuannya sendiri, begitupun dengan tulisan ini. Maksud dan tujuan penulis membuat pembaca bisa meresapi akan duka saudara kita yang menginginkan jalan yang layak. Selain itu, adanya tulisan ini semoga bisa menambah khazanah kepedulian kita.

Seperti manusia yang membutuhkan paru-paru untuk bernafas, jalan memiliki fungsi vital yang hampir serupa dengan paru-paru dalam mengatur peredaran darah. Sama halnya dengan jalan yang menjadi media penghubung antara satu tempat ke tempat lain.

Infrastruktur di indonesia dewasa ini mulai mengalami peningkatan yang signifikan. Mampu bersaing dengan Malaysia, Singapura bahkan Korea.

Hal ini terbukti dengan adanya pembangunan jalan tol yang lebih panjang 423,17 km. Jika di lihat dari pencapaian sebelumnya, torehan ini cukup mentereng dari data Badan Pengoprasian Jalan Tol (BPJT).

Dari Jalan nasional, layang dan tol, Bendungan, Bandara, Stasiun dan Terminal, Pembangkit listrik dan Jaringan telekomunikasi. Persentase yang di soroti yaitu jalan nasional, layang dan jalan tol.

Sayang seribu sayang kenapa ketika sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan jalan nasional, layang, tol. Lupa akan jalan yang ada di daerah pedesaan yang nasibnya jauh di katakan layak sebagai standarisasi oprasional jalan. Contohnya jalan berlumpur, jalan bebatuan dan jalan yang curam.

Banyak jalan yang rusak di Kecamatan Cipeucang Kabupaten Pandeglang diantaranya desa Kadugadung, Baturanjang, dan Pasireurih ini membuat masyarakat geram akan akses jalan yang sulit di lalui. “kalo hujan masyarakat ngga berani keluar rumah (pergi ke kota)” Hujan gerimis membuat jalan licin di sertai lumpur.

Akses jalan yang buruk akan mempengaruhi siklus kehidupan bermasyarakat terganggu baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan kesehatan. Misalnya bidang ekonomi, sulit untuk mendistribusi hasil bumi ke kota karna jalan yang tak layak.

Jika pada bidang kesehatan, tentu banyak masyarakat yang membutuhkan perlakuan yang layak. Karna akses jalan yang rusak maka kesehatan masyarakatpun menjadi terganggu.

Tentunya ini menjadi perhatian khusus bagi komponen perangkat desa. Harapan seluruh masyarakat di berikan hak yang sama seperti masyarakat yang ada di perkotaan, Yaitu jalan yang layak. (*)