Umat Islam di dunia memperingati Isra’ Miraj yang membawa banyak pesan penting dan syarat makna khususnya bagi generasi muda Islam. Isra’ Miraj jangan hanya dimaknai perjalanan Nabi Muhammad SAW di malam hari untuk menerima perintah Shalat.
“Kita mesti menyeret makna peristiwa itu pada konteks yang lebih riil. Sebab, Isra’ Mi’raj penuh labirin dan makna simbolik, baik pada tatanan kemanusiaan atau pun teologi kepemimpinan yang akan dihadapi oleh generasi muda,” kata Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kecamatan Kronjo Ustadz Fuad Chozin, Senin (1/4/2019).
Isra’ Mi’raj merupakan perjalanan spiritualitas terpenting yang menjadi salah satu tonggak sejarah perjuangan Nabi Muhammad dalam membangun peradaban, keadilan dan kemakmuran bagi seluruh umatnya. Proyeksi awal dari peristiwa Isra’ Mi’raj adalah menciptakan jalan pencerahan untuk membebaskan diri dari sisi gelap, pengamalan dan sejarah kemanusiaan.
“Isra Mi’raj menciptakan jalan untuk membebaskan diri dari sisi gelap,” ucapnya.
Lanjut Ustadz Fuad, Shalat lima waktu yang diperintahkan Allah SWT dalam peristiwa Isra’ Mi’raj tidak semata-mata ditafsirkan sebagai kewajiban yang sifatnya ritual semata. Melainkan wahana untuk menegakkan kebenaran dan merobohkan bangunan-bangunan kemungkaran yang ada di muka bumi. Hal ini penting sekali bagi generasi pemuda untuk melaksanakan sholat sebagai benteng keimanan.
“Menegakkan kebenaran dan kemungkaran melalui shalat sanget penting bagi generasi pemuda,” ujarnya.
Ustadz Fuad berharap dibulan rajab ini sebagai momentum menambah keimanan bagi pemuda, dan meningkatkan ibadah shalat dalam kehidupan sehari-hari.(sam)
