Beranda Berita Warehouse Alfamidi di Cikupa Terbakar, Kerugian Ditaksir Miliaran Rupiah

Warehouse Alfamidi di Cikupa Terbakar, Kerugian Ditaksir Miliaran Rupiah

0

Gudang milik ritel Alfamidi di Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, terbakar pada Senin (16/9/ 2019) pagi. Kebakaran yang terjadi sikira pukul 04.00 dini hari ini diduga diakibatkan oleh percikan api dari salah satu mesin yang menyambar tumpukan bahan yang mudah terbakar

Beruntung dalam peristiwa itu tidak menimbulkan korban luka maupun jiwa dan hanya menyebabkan kerugian materi saja yang ditaksir mencapai miliaran rupiah. Pasalnya, didalam gudang itu berisi stok barang berbagai jenis produk yang akan didistribusikan ke ritel-ritel Alfamidi.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Kosrudin mengatakan, peristiwa kebakaran itu diketahui salah satu karyawan gudang DC Alfamidi bernama Husein sekitar pukul 04.00 WIB. Mendapati hal itu, karyawan tersebut segera melaporkannya ke Polisi Sektor (Polsek) Cikupa.

“Semula kebakaran terjadi ditumpukan kardus yang berada didalam gudang, api selanjutnya semakin membesar dan diketahui oleh Husein. Kami segera menerjunkan enam unit mobil pemadam kebakaran (damkar) ke lokasi untuk memadamkan api yang kian besar itu,” kata Kosrudin kepada wartawan, Senin (16/9/2019).

Kosrudin menjelaskan, hingga pukul 08.00 WIB pihaknya masih melakukan pemadaman api, yang menghanguskan satu unit gudang tersebut.

“Kebakaran diduga disebabkan adanya percikan api mesin conveyor yang menyambar tumpukan kardus didalam gudang, sayangnya itu kalau liat video dari karyawan itu kayaknya begitu kebakaran tidak langsung panggil kita. Pake apar dahulu padahal api udah gede, jadi kita datang ke sana sudah gede sudah merambat kemana-mana,” tuturnya.

Lebih jauh Kosrudin menjelaskan, selain dari percikan api mesin ia juga menduga kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik di bagian belakang gudang. Kebakaran itu juga disebutnya sangat berbahaya karena kawasan pergudangan Alfamidi sangat berdampingan dengan gudang bahan kimia.

“Deket dengan kimia itu, pabrik tinta kalau tidak salah. Sekarang kami masih melakukan pendinginan dengan tambahan tiga unit mobil damkar lagi, sampai saat ini juga belum ada korban jiwa,” pungkasnya. (Rmt)