Beranda Bandara Modus Mengurus Pass Bandara Soetta, Motor Tukang Bubur Dibawa Kabur

Modus Mengurus Pass Bandara Soetta, Motor Tukang Bubur Dibawa Kabur

0

Seorang tukang bubur bernama Rasidi (34), kena tipu dan motornya seharga Rp 32 juta dibawa kabur oleh pelaku. Dimana, motor yang baru tiga hari dibawa kabur oleh penipu, telah berada di tangan penadah ke 10 di wilayah Pandeglang, Banten.

Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol Adi Ferdian Saputra mengungkapkan, kejadian bermula ketika korban didatangi pelaku D alias G, yang tak lain adalah konsumennya di Jalan Raya Nagrak, Kabupaten Tangerang.

Kemudian, di hari kedua pelaku mendatangi korban lagi dan mengatakan kalau dirinya akan memesen seribu porsi bubur ayam untuk para pegawai yang bekerja di Bandara Internasional Soekarnoa Hatta (Soetta).

“Lalu, keesokan harinya atau pada 9 Oktober 2020, pelaku mendatangi korban lagi dan mengajak survey lokasi di Terminal 2 Bandara Soetta, dan menumpangi motor milik korban,” ungkap Adi Ferdian di Mapolres Bandara Soetta, Tangerang, Kamis (15/10/2020).

Saat tiba di Terminal 2, pelaku langsung meminjam motor korban beserta STNK-nya. Dengan alasan, ingin mengurus Pass Bandara untuk akses masuk ke dalam Terminal 2. Namun, pelaku tidak kunjung datang.

Merasa ditipu, korban langsung melapor ke Polres Bandara Soetta dan akhirnya langsung ditangani penyidik Reskrim.

“Kita selidiki, ternyata motor merk Yamaha Nmax keluaran 2020 itu, bukan hanya berada dalam satu orang, melainkan sudah berada di tangan penadah ke sepuluh di Pandeglang,” kata Kapolres.

Parahnya, motor tersebut baru hilang dicuri selama tiga hari. Tersangka utama menjual ke penadah pertama sebesar Rp 8,5 juta, begitu juga hingga sampai ke penadah ke sepuluh. Para penadah masing-masing berinisial MS, IS, HR, ER, J, FQ, S, TD, dan NI.

Kapolres mengimbau agar masyarakat tidak tergiur dengan orang yang menjual motor murah meskipun dilengkapi STNK. Sebab, para penadah tersebut juga akan kena pasal penadah dengan ancaman hukuman lebih dari 4 tahun kurungan penjara.

“Jangan tergiur dengan harga motor murah, meski dilengkapi STNK,” imbau Adi Ferdian. (Rmt)