Pandemi Covid-19 yang sudah terjadi sembilan bulan dan berdampak bagi berbagai sektor, termasuk perekonomian. Di bidang ekonomi, para pelaku usaha mikro kecil menengah atau UMKM menjadi garda terdepan dalam pemulihan perekonomian.
Sulaiman Al Farisi, tokoh pemuda Desa Kali Baru, Kecamatan Pakuhaji menyebut data dari kementerian koperasi, usaha kecil dan menengah 2010-2018, kontribusi Umkm Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) negara mencapai 57.8%. Artinya gerakan UMKM ini amat penting disamping turut andil dalam rangka pemulihan ekonomi pasca covid, ia juga dapat mempekerjakan tenaga kerja yang terimbas karena covid.
“Sektor UMKM ini penting sekali untuk pemulihan ekonomi pasca Covid-19,” ujar Al Farisi saat bincang santai refleksi akhir tahun, Senin (28/12/2020).
Al Farisi lulusan UIN Jakarta angkatan 2012 yang sekarang sedang menempuh Pasca Sarjana (S2) Magister Komunikasi di Universitas Mercu Buana Jakarta, lebih jauh mengungkapkan, mayoritas UMKM hanya memiliki modal usaha kurang dari tiga bulan, kini dengan program PEN bisa menambah modal kerja lebih dari empat bulan. Beruntungnya pula, 79 persen UMKM telah mengetahui program PEN, melalui komunikasi yang dilakukan Pemerintah. 83 persen UMKM berpendapat bahwa program ini sangat membantu untuk mempertahankan usaha mereka.
“Seperti Rumah Makan Bale Farisi yang terletak di Kampung Kali Baru Desa Kali Baru mampu memperkejakan empat orang warga yang terdampak covid-19,” ucapnya.
Ia mengatakan, program PEN yang dijalankan pemerintah sudah tepat sasaran. Artinya banyak pelaku UMKM terbantu di masa sulit ini.
“Adanya bantuan dari pemerintah pelaku umkm merasa terbantu untuk memulihkan ekonomi,” ucapnya.
Ia berharap di tahun 2021 ekonomi kembali normal, virus corona (Covid-19) segera hilang.(Sam)
