Beranda Bandara Berangkat di Masa Pandemi, Calon Jamaah Umrah Dikenakan Ongkos Tambahan

Berangkat di Masa Pandemi, Calon Jamaah Umrah Dikenakan Ongkos Tambahan

0

Di hari pertama penyelenggaran ibadah umrah tercatat sebanyak 529 calon jamaah berangkat melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta).

Mereka diberangkatkan ke Arab Saudi menggunakan 2 penerbangan dengan maskapai Lion Air JT-1110 dan Qatar Airways QR-957.

Ini merupakan keberangkatan calon jamaah umrah perdana di tengah pandemi COVID-19. Karena berangkat di masa pandemi, para jamaah harus mengeluarkan biaya tambahan untuk keperluan PCR dan Karantina.

Nina, salah satu calon jamaah umrah menuturkan, dirinya dikenakan biaya tambahan sekitar Rp 7 jutaan untuk berangkat umrah.

“Saya daftarnya 6 bulan lalu. Memang sih, karena pandemi ini ada tambahan biaya kurang lebih Rp 6-7 juga per orang,” kata Nina saat dijumpai di Terminal 3 Bandara Soetta, Tangerang, Sabtu (8/1/2022).

Menurut Nina, biaya tambahan tersebut sama sekali tidak membebani. Ia mengatakan, ongkos tambahan tersebut untuk biaya pemeriksaan kesehatan dan karantina.

“Ngga membebani, karena kan ini niat ibadah yaa. Informasinya sih untuk biaya karantina,” kata calon jamaah umrah asal Karawang Jawa Barat ini.

Hal senada juga diungkapkan, Erwin dinar, calon jamaah umrah asal Bekasi, Jawa Barat. Ia mengaku tidak keberatan meski harus mengeluarkan biaya tambahan sebesar kurang lebih Rp 6-7 juta per orang.

“Memang saat kondisi seperti ini ada perubahan biaya yang memang saat kita mau berangkat sudah diinfokan, kalau memang itu muncul ya mau ga mau ya kita penuhi. Saya penambahan terakhir kemarin biaya hotel aja, pcr, tergantung rate hotelnya, dikali 2, 10 hari kita pake. Tambahan biaya terakhir Rp 12.700.000 beserta PCR berdua. Enam sampai 7 juta per orang,” kata Dinar.

Sementara, Direktur Utama Jannah Firdaus Travel Bambang Cahyadi mengakui adanya biaya tambahan yang dikenakan kepada para jamaah.

“Yang membuat harga agak naik sekarang karena harus ada karantina. Karantina sehari sebelum berangkat, kemudian setelah pulang nanti ada karantina lagi tergantung kondisi. Kan saat ini karantinanya 7 hari, itu yang membuat agak naik harga,” kata Bambang.

Menurut Bambang, biaya tambahan tersebut didalamnya termasuk biaya tes PCR dan karantina sebelum berangkat serta karantina paraa jamaah saat kembali ke Tanah Air.

“Kalau kita totalkan semua dengan hotel bintang 4 di Madinah, Bintang 5 di Mekkah itu diluar karantina di Indonesia dan PCR di angka Rp 25 juta. Kalau kita tambahkan karantina sebelum berangkat misalnya Rp 1,3 juta. Kemudian setelah pulang nanti misalnya kita ambil hotel bintang 4 mungkin di angka Rp 5 juta. Total kurang lebih hampir Rp 30 juta,” tutur Bambang. (Rmt)