Beranda Berita Kenyamanan Warga Terganggu, Pembangunan Cluster Hyra Graha Raya Disoal

Kenyamanan Warga Terganggu, Pembangunan Cluster Hyra Graha Raya Disoal

0

Pembangunan cluster Hyra yang dilakukan pihak pengembang Graha Raya (PT JRP) mendapatkan keluhan dari warga sekitar. Pasalnya, pembangunan cluster yang rencananya dibangun ratusan unit rumah tersebut dinilai mengganggu kenyamanan warga.

Sumirin, Ketua RW 24, Kelurahan Paku Jaya, Serpong Utara mengungkapkan, dirinya mendapatkan pengaduan warganya tentang kebisingan dari alat berat yang beroperasi di lokasi proyek tersebut.

“Kami mendapatkan pengaduan dari warga Rt 01 dan sebagian warga Melia Garden. Intinya, warga mempertanyakan pembangunan proyek yang memberikan dampak kebisingan dari suara alat berat. Sebenarnya ada beberapa point harapan warga, yakni pengembang harus melakukan sosialisasi ke warga, memberikan jaminan keamanan misalnya dibangun pagar pembatas yang sesuai, dan memperhatikan kelancaran akses menuju Melia Garden, karena kerap ada truk tanah yang parkir dan kotoran tanah yang bercecer akibat lalu lalang truk tersebut,” bebernya kepada wartawan melalui sambungan WhatsAppnya (20/1/2022)

Dikatakan Sumrin, baiknya sebelum dilakukan pembangunan, warga sekitar diberikan informasi terlebih dahulu, karena ini kan berdampak langsung ke warga, karena proyek mepet persis samping cluster kami.

“Ia, kendaraan berat yang beroperasi di proyek itu mengganggu warga. Kami sudah melayangkan surat komplain, kendaraan truk sudah tidak lagi terparkir di bahu jalan. Namun, warga tetap mempertanyakan, apalagi pagar pembatas beton belum dibangun. Sosialisasi dulu lah,” ungkapnya.

Senada dengan Sumrin, Heri Gagarin, tokoh masyarakat Tangsel meminta, pihak pengembang dapat mengatur waktu pelaksanaan pembangunan. Sah-sah saja membangun, tapi kondisi sekarang beda dengan dulu. Terlebih, saat ini masih pandemi, aktivitas warga masih dalam WFH.

“Saya sebagai warga yang ikut terdampak juga menginginkan agar pengembang menyikapi keluhan ini. Apalagi masih dalam masa pandemi, aktivitas masih work from home (WFH). Ketika lagi zoom meeting kok bikin berisik, suara gaduh mesin. Anak lagi belajar via zoom, ini malah kedengeran suara truk,” keluh Heri.

Menyikapi hal ini, Heri yang juga Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDIP Provinsi Banten ini sudah mengadukan kepada Walikota Tangerang Selatan H Benyamin Davnie dan kini informasinya akan ditangani Wakil Walikota Pilar Saga Ichsan.

“Saat ini kan masih WFH, terus terang kami terganggu dengan suara bising alat berat. Begitu pula warga juga meminta jaminan keamanan, karena dengan pembangunan proyek berarti harus ada pemagaran tembok yang tinggi,” ucapnya.

Pemagaran untuk menjamin keamanan. “Pengalaman yang sudah-sudah, kriminalitas pernah terjadi saat pembangunan/renovasi gedung. Ini yang kami kuatirkan,” lanjutnya.

“Jadi perlu dipagar yang tinggi sebagai pembatas, bukan pagar seng bekas seperti yang terlihat sekarang, itu malah terlihat kumuh,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten Barhum HS meminta agar pengembang bersikap positif, melihat sisi kenyamanan dan keamanan warga sekitar. “Apalagi ini masih masa pandemi, segala kegiatan masih dalam tahap terbatas. Ini menyangkut kenyamanan dan keamanan warga,” katanya. Begitu pula, pihak pemerintah kota juga harus tegas, harus arif dan harus mengedepankan kepentingan warga masyarakat dulu. Lihat perizinannya, sudah oke belum, bagaimana dengan respons warga. Jadi harus bisa diciptakan suasana yang baik.

Sementara itu, Gatot, Humas Graha Raya kepada wartawan menjelaskan, pengaduan tersebut akan disampaikan kepada pihak bersangkutan. Ia menghimbau, warga yang keberatan untuk membuat surat.

“Baik, saya sampaikan kepada warga yang keberatan atau terdampak untuk membuat surat kepada kami. Nanti akan kami balas sesuai dengan point keberatannya,” singkatnya. (Adt)