Peserta alumni Fellowship Jurnalisme Pendidikan (FJP) Batch IV Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) memenuhi undangan dari Yayasan Guru Belajar yang akan mengelar “Temu Pendidik Nusantara (TPN) 9: Kurikulum yang Memberdayakan Konteks” dalam sesi webinar, 3 Juni 2022. TPN 9 merupakan konferensi pendidikan yang mempertemukan guru, manajemen sekolah, semua pemangku kepentingan ekosistem pendidikan dalam skala nasional dan internasional, untuk mengekspresikan kemerdekaan belajar, mengembangkan kompetensi, menginisiasi kolaborasi dan membangun karier.
Pendiri Yayasan Guru Belajar, Najelaa Shihab, menyampaikan, hal yang memberi semangat dari TPN ini adalah kesempatan belajarnya dengan kata kunci adalah belajar, yakni bagaimana cara guru belajar, apa yang penting untuk guru pelajari, bagaimana berkolaborasi dalam proses belajar dan mempraktekkan kemerdekaan belajar serta meningkatkan kompetensi.
“Satu hal yang kita percaya di Yayasan Guru Belajar, Cerita Guru Belajar, Cikal dan kampus merdeka, kurikulum itu memang sangat penting untuk melengkapi dan mendukung penggerak-penggerak perubahan pendidikan,” ucap Najelaa Shihab.
Pada saat berbicara tentang kurikulum, satu hal yang sering ditemui yakni masih banyak anggapan bahwa kurikulum itu soal dokumen yang dimiliki oleh guru atau penyelenggara sekolah atau madrasah. Padahal, kata Najelaa, sesungguhnya kurikulum itu adalah milik para murid, karena kurikulum itu menghubungkan murid dengan tujuan pembelajaran.
“Kurikulumnya satu, konteksnya satu juta. Bagaimana sebuh dokumen bisa di kontekstualisasikan dalam situasi yang amat sangat beragam. Itu jawabannya tentu bukan hanya satu, namun akan menemukan jawaban yang amat sangat beragam,” kata penggagas TPN 9 ini.
“Tak ada satu organisaipun yang dapat menggerakan suatu perubahan pendidikan secara sendirian, termasuk TPN 9, karena itu perlu melakukan kolaborasi dalam ekosistem pendidikan,” tambahnya.
Sementara itu, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Dr Iwan Syahril, mengatakan, Kemendikbudristek memberikan apresiasi atas terselenggaranya TPN 9 dan mendukung kegiatan itu.
“Saya sangat senang sekali atas penyelenggaraan acara ini. Saya tentu mengapresiasi dari Yayasan Guru Belajar yang sudah menyelenggarakan Temu Pendidik Nusantara yang kesembilan kalinya. Praktik baik konferensi pendidikan yang mempersatukan para guru dan manajemen sekolah dalam ekosistem pendidikan skala nasional dan internasional tentu sangat kita dukung,” tutur Iwan Syahril.
Ketua Cerita Guru Belajar, Adelina Anggraini, menjelaskan, pada TPN 9 ini, peserta akan mendapatkan pengalaman belajar dalam merdeka belajar melalui berbagai modul pelatihan pembelajaran dan kepemimpinan merdeka belajar serta akan belajar langsung dengan pelatih yang mempraktikkan kemerdekaan belajar bersama murid.
Mengapa TPN 9 Mengusung Tema “Kurikulum yang Memberdayakan Konteks”? Menurut riset Kemendikbud-Ristek, pandemi menyebabkan murid mengalami learning loss. Kemampuan literasi dan numerasi menurun, setara dengan 5-6 bulan tidak belajar.
Untuk mengatasinya, pemerintah menetapkan tiga opsi kurikulum pada tahun 2020. Salah satunya adalah kurikulum darurat, yang memberikan fleksibilitas masing-masing sekolah menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan konteks lingkungan sekolah.
Dari hasil riset menyebutkan dampak, murid yang belajar dengan kurikulum darurat mengalami peningkatan literasi dan numerasi paling signifikan. Hasil riset ini juga menjadi dasar Kemendikbud-Ristek meluncurkan “Kurikulum Merdeka”.
Sayangnya, seringkali perubahan kurikulum hanya berhenti pada perubahan di atas kertas tanpa ada perubahan nyata pada praktik pembelajaran di kelas. Banyak guru masih bingung cara menerapkannya dengan tepat.
“Temu Pendidik Nusantara 9 hadir untuk menjawab keresahan tersebut. Akan ada ratusan kelas dengan 2.000 pembicara dari 155 daerah dan 50 negara dengan berbagai latar belakang yang siap saling berbagi pengalaman praktik baiknya. Peserta bebas memilih kelas yang sesuai dengan kebutuhan dan relevan dengan konteksnya masing-masing,” terang Adelina
Ia menerangkan, dalam TPN 9 akan ada kelas kemerdekaan, kelas kolaborasi, kelas karier dan Pameran Karya. TPN 9 akan berlangsung di 50 daerah secara luring pada 30 Juli-21 Agustus 2022. Pembukaan pekan TPN 9 dilakukan pada 2 Oktober 2022 secara webinar yang mengajak kita bersiap belajar.
Pekan TPN 9 merupakan sesi berbagi praktik baik dalam kelas kolaborasi, kelas karier, dan kelas internasional secara daring pada 3-8 Oktober. Pada acara puncak, akan berlangsung kegiatan puncak temu pendidik nasional bersama keynote speech.
“TPN 9 tahun ini acaranya semakin panjang, harapannya semakin banyak guru-guru yang dapat belajar menikmati kelas-kelas dalam jangka waktu yang cukup panjang,” tutup Ketua Cerita Guru Belajar, Adelina Anggraini. (MRZ)