Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Soekarno-Hatta meminta masyarakat untuk tidak percaya jika ada permintaan uang dengan modus pengiriman hewan atau tumbuhan yang tertahan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).
Hal itu diungkapkan langsung oleh Plt Kepala BBKP Bandara Soetta, Imam Djajadi. Menurut Imam, apabila ada permintaan uang dengan modus tumbuhan dan hewan tertahan di BBKP Bandara Soetta dipastikan penipuan.
“Proses penahanan, penolakan, maupun pemusnahan tidak dipungut biaya, jika ada yang meminta biaya maka dipastikan hoax dan penipuan,” ujar Rabu (7/12/2022) kemarin.
Adapun penipuan tersebut lanjut Imam, penipu menggunakan modus jual beli hewan secara daring, lalu setelah proses pengiriman berpura-pura tertahan oleh BBKP Soekarno-Hatta. Bahkan, untuk meyakinkan korban, pelaku mengirimkan kartu identitas pegawai dan surat pemberitahuan palsu.
“Jadi mereka memberikan berbagai dokumen melalui WhatsApp seolah-olah benar itu pegawai kami, padahal setelah kami telusuri tidak ada nomor pengiriman barang yang tertera di surat palsu tersebut, maupun petugas yang disebut di kantor kami, jadi hanya dicatut,” urainya.
Imam menjelaskan, jika benar pengiriman hewan maupun tumbuhan tertahan di Karantina Pertanian Soekarno-Hatta, maka pengirim maupun penerima bakal dikirimkan surat pemberitahuan.
Selain itu, apabila memang pengiriman sudah tertolak, tertahan, atau harus dimusnahkan, maka pemilik bakal diminta datang untuk menandatangani berita acara tanpa dipungut biaya.
“Jadi tidak tertutup, ada bukti secara administratif bisa dipertanggungjawabkan,” ungkapnya.
Oleh karenanya, Imam mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan adanya pihak yang meminta sejumlah uang untuk meloloskan hewan maupun tumbuhan yang tertahan di Bandara Soetta. Dia juga meminta kepada korban yang mengalami atau menjadi korban penipuan untuk melaporkan kepada Kepolisian.
“Sebentar lagi juga kita akan melakukan sosialisasi termasuk kepada pelaku usaha, jangan sampai penipuan terjadi di lingkungan kita. (Kalau ada korban, laporkan) nanti kita siap akan mengusut dan menjadi saksi jika ada kejadian seperti itu,” tutur Imam. (Rmt)