PT Angkasa Pura II memastikan ketersediaan kursi penumpang selama periode angkutan lebaran mulai 3 – 18 April 2024. Sejumlah maskapai telah mengajukan hingga ribuan penerbangan tambahan (extra flight) untuk melayani penumpang selama angkutan lebaran ini.
Adapun permohonan extra flight terbanyak ada di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) yang mencapai 1.539 extra flight, terdiri dari 1.457 extra flight di rute domestik dan 82 extra flight di rute internasional.
Selain dari dan ke Bandara Soetta, maskapai juga mengajukan extra flight dari dan ke Bandara Minangkabau (Padang), Bandara Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Bandara Radin Inten II (Lampung) dan Bandara Fatmawati Soekarno (Bengkulu).
“Di luar jadwal penerbangan reguler, sejumlah maskapai mengajukan extra flight di bandara-bandara AP II. Sebagai operator bandara, AP II memastikan adanya slot time (ketersediaan waktu terbang) di bandara bagi maskapai. Kolaborasi ini untuk bersama-sama memastikan ketersediaan kursi penerbangan bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan untuk bertemu keluarga,” ujar Direktur Utama AP II Agus Wialdi, Kamis (4/4/2024).
Agus Wialdi menambahkan jam operasi bandara AP II juga fleksibel mengikuti jadwal penerbangan. Saat ini terdapat 3 bandara AP II yang beroperasi 24 jam, yaitu Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Kualanamu (Deli Serdang) dan Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta).
Lebih lanjut Agus Wialdi mengatakan bahwa seluruh fasilitas baik di sisi udara (air side) dan sisi darat (land side) harus dipastikan dalam kondisi baik.
“Seluruh fasilitas harus dapat mendukung pelayanan kepada penumpang pesawat maupun mendukung operasional penerbangan pada periode sibuk angkutan lebaran. Misalnya, fasilitas air side yakni runway harus selalu diperhatikan dan dipastikan keandalannya agar penerbangan terus berjalan lancar,” ujarnya.
Ia menuturkan, 20 bandara AP II mulai 3 April hingga 18 April 2024 juga membuka Posko Monitoring Angkutan Lebaran sebagai wadah kolaborasi di antara stakeholder yakni AP II sebagai operator bandara, lalu maskapai, TNI, Polri, Karantina, Bea Cukai, Imigrasi, serta Otoritas Bandar Udara Kementerian Perhubungan.
“Posko memantau pergerakan yang ada untuk kemudian dilaporkan secara real-time. Stakeholder kemudian bersama-sama menganalisa data yang ada sebagai dasar pengambilan keputusan operasional di lapangan guna memastikan bandara AP II selalu menerapkan prinsip safety, security, service dan compliance,” ujar Agus Wialdi.
Pada angkutan lebaran 2024 ini, jumlah penumpang pesawat secara kumulatif di 20 bandara AP II diproyeksikan mencapai 4,36 juta orang atau meningkat 12% dibandingkan dengan realisasi pada angkutan lebaran 2023 sebanyak 3,89 juta orang. (Rmt)