Connect with us

Hari Bumi ke-55, Kemenag Pandeglang Tanam 100 Bibit Matoa

Berita

Hari Bumi ke-55, Kemenag Pandeglang Tanam 100 Bibit Matoa

Dalam rangka memperingati hari bumi ke-55 pada 22 April 2025, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pandeglang melakukan penanaman 100 bibit pohon matoa mendukung program penanaman 1 juta pohon matoa.

Penanaman dilakukan di halaman kantor Kemenag Pandeglang dan diikuti seluruh pejabat di lingkungan Kemenag setempat dan akan disebar di seluruh wilayah kecamatan.

Plt.Kasubag TU Kemenag Pandeglang, H. Mumu Muhaemin, mengatakan gerakan ini merupakan bagian dari implementasi program ekoteologi yang menjadi salah satu prioritas Kementerian Agama.

“Alhamdulillah, kami Kemenag Kabupaten Pandeglang telah melaksanakan program penanaman 1 juta pohon matoa,” ungkap H. Mumu kepada media, Selasa (22/04/2025).

Mumu mengatakan, bahwa kegiatan ini juga dilakukan secara serentak di lingkungan madrasah dan pondok pesantren yang berada di bawah naungan Kemenag Pandeglang.

“Untuk di lingkungan kantor Kemenag sendiri kami menyiapkan 100 bibit pohon matoa, mengingat luas lahan kami mencapai 11.000 meter persegi,” katanya.

Dijelaskannya, penanaman pohon matoa dalam rangka Hari Bumi juga dilakukan di seluruh KUA dan madrasah negeri di Kabupaten Pandeglang. Masing-masing KUA menanam dua pohon matoa yang tersebar di 35 kecamatan.

“Penanaman juga dilakukan di 14 madrasah negeri, yang terdiri dari 3 madrasah ibtidaiyah, 7 madrasah tsanawiyah, dan 4 madrasah aliyah,” terangnya.

Kegiatan ini juga, lanjut Mumu terhubung secara nasional melalui Zoom meeting bersama Menteri Agama yang dipusatkan di Jakarta.

“Iya, tadi juga kita mengikuti acaranya via Zoom Meeting bersama Menteri Agama dari Jakarta,” ujarnya.

“Intinya kita merawat bumi dengan menanam 1 juta pohon. Bukan hanya menanam, tapi menanam dengan rasa cinta terhadap aneka ragam hayati,” sambungnya.

Ia menambahkan, pohon matoa yang ditanam merupakan tanaman khas Papua, wilayah timur Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati.

“Terlebih karena pohon ini berasal dari Bumi Cenderawasih, Papua, yang merupakan bagian dari Indonesia timur,” pungkasnya. (Den)

Continue Reading
You may also like...

More in Berita

Advertisement
To Top