Wakil Ketua Badan Penyelenggara Haji (BPH) Dahnil Anzar Simanjuntak mengapresiasi Imigrasi dan Polres Bandara Soekarno-Hatta karena berhasil menggagalkan keberangkatan jemaah haji ilegal.
Meski begitu, ia minta petugas agar lebih waspada terhadap jemaah haji nonprosedural alias ilegal pada saat musim haji tiba.
“Sebab selama ini, sering kali jadi masalah buat jemaah haji kita yang legal di Tanah Suci, mereka (jemaah haji ilegal) memanfaatkan visa ziarah dan umrah,” kata Dahnil usai mengunjungi Terminal 2F Khusus Haji dan Umrah Bandara Soetta, Tangerang, Selasa (22/4/2025).
“Kita mendukung terus untuk melakukan penertiban yang lebih tegas terkait dengan calon jemaah haji ilegal,” tegasnya.
Dahnil menjelaskan, menjadi calon haji yang legal atau sesuai dengan prosedur resmi dinilai mudah. Mendaftar, kemudian mendapatkan visa haji, dan menunggu antrean keberangkatan.
Menururnya, menjadi haji ilegal, sama saja merampas hak jemaah haji lain atau yang resmi.
Sehingga dipastikan, mereka bukanlah haji mabrur atau haji yang diberikan kebaikan dan kebijakan.
“Jangankan mabrur, makbul saja tidak. Jadi haji itu ada mardutnya, artinya ditolak. Jadi, jangan coba-coba pergi haji secara ilegal,” tegas Dahlil.
Sebelumnya, Polres dan Imigrasi Bandara Soekarno Hatta (Soetta) baru-baru ini menggagalkan keberangkatan 10 calon jemaah haji yang diduga menggunakan jalur nonprosedural atau ilegal.
Sepuluh calon jemaah haji asal Kalimantan itu berencana pergi ke Tanah Suci menggunakan visa kerja. (Rmt)
