Ebi Bag, sebuah rumah usaha yang mampu menyulap sampah menjadi barang bernilai jual, seperti kantong plastik yang dapat dijadikan sebagai tas, dompet, atau hal bermanfaat lainnya.
Mulanya Edy Fajar, Pendiri Ebi Bag, memulai bisnisnya dengan Tahu Gledek. Namun tidak membuahkan hasil, lalu ia mengikuti program wirausaha pemerintah yaitu Bank Indonesia Enterpreneur tahun 2012.
“Mula-mula bisnisnya sih Tahu Gledek lalu gulung tikar dan ikut program pemerintah yaitu Bank Indonesia Enterpreneur tahun 2012. Dari sana mendapat dana Rp 25.000.000, itu yang saya gunakan untuk modal usaha tapi enggak langsung sampah yang didaur ulang tapi kerajinan kerang. BI Enterpreneur bukan hanya menghasilkan profit, tapi juga memanfaatkan lingkungan jadi ya jadi bisnis daur ulang sampah ini”, jelas Edy, Pendiri Ebi Bag.
Ebi Bag dalam mengolah sampah dengan cara memiliki beberapa program, di antaranya sadar lingkungan (Darling), Peduli Pemberdayaan Tenaga Kreatif, CLBK (Cerdas Luar Biasa Kreatif), dan Polemik (Produk Olahan menarik dan yang kelima Selundup (sedekah lingkungan Hidup).
“Di Ebi Bag ini kami punya lima program yaitu Yuk Darling (Yuk, Sadar Lingkungan), Peduli Pemberdayaan Tenaga Kreatif (Petaka), Ceras Luar Biasa Kreatif (CLBK), Produk Olahan Ebi Menarik (Polemik), dan Sedekah Lingkungan Hidup (Selundup)”, tambah Edy.
Pemasaran produk Ebi Bag ini tidak hanya terpusat di wilayah Jaboderabek melainkan hingga keluar daerah. Bahkan Edy pun menjalin kerjasama dengan asing, seperti Thailand dan lain sebagainya. Produk yang dihasilkan ini sudah merambah ke berbagai wilayah.
“Yang membedakan produk kami dengan orang lain adalah harganya terjangkau, inovasi produk, sejarah di balik kerajinan ini. Inovasi yang kami buat adalah membuat karikatur yang terbuat dari sampah”, terang Edy. (Ana)
