Prodi Hubungan Internasional (HI) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) UIN Syarif Hidayatullah bersama Nanyang Technological University (NTU) Singapura mengadakan Seminaration Internasional Studies dengan tema “The Map of Terrorist Networks in Southest Asia after Jakarta Attack” di ruang Auditorium Fisip UIN, Ciputat.
Seminar tersebut dihadiri oleh pembicara yaitu Rohan Gunaratna, seorang Professor Rajaratnam School of International Studies NTU Singapura dan Kepala Polda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian.
Menurut Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan HI, Agung Mahendra, seminar tersebut diadakan atas kerjasama prodi kuliah HI Fisip UIN Syarif Hidayatullah dengan NTU Singapura sekaligus peresmian Middle East Islamic Centre.
“Agar mahasiswa dan mahasiswi UIN mengetahui bagaimana ekstrimis bekerja. Dari kepolisian Indonesia apa tindakan dan bagaimana analisanya,” ujar Agung memberitahukan tujuan seminar kepada tangerangonline.id.
Ketika menyampaikan pembicaraannya, Prof Rohan Gunaratna mengatakan, UIN Syarif Hidayatullah sebagai Universitas Islam memiliki tugas untuk membuat agen partisipan anti teroris di Indonesia tidak hanya polisi dan militer melainkan tokoh agama, ustad, serta ustadzah.
“Ancaman terorisme di Indonesia bukan cuma ancaman lokal tetapi diluar lokal,” kata Profesor yang telah mengetahui seluk beluk terorisme di Timur Tengah.
Seminar ini dihadiri oleh berbagai media televisi, media cetak lokal dan media luar negeri serta diamankan oleh personil dari Polda Metro Jaya, Polres Tangsel dan Polsek di Tangsel. “Kami disini untuk mengamankan, ada dari Polsek Ciputat, Polsek Pondok Aren, Polsek Pamulang, Polsek Serpong,” ujar Kompol H Damanik SH, Kapolsek Ciputat. (Ayu)
