Beranda Berita Mahasiswa Serukan Sehari Tanpa Lift

Mahasiswa Serukan Sehari Tanpa Lift

0
Anggota KMPLHK RANITA beratraksi 'Climbing' saat memasang baliho Peringatan Hari Bumi 22 April 2016.

Sekelompok Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah tergabung dalam organisasi Kelompok Mahasiswa Pecinta Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan Kembara Insani Ibnu Batuttah (KMPLHK RANITA), Kamis (22/4/2016), memperingati Hari Bumi.

Dalam peringatan itu, para mahasiswa menyerukan One Day No Lift, yakni semua lift kampus dinonaktifkan mulai dari pukul 07.00 WIB sampai 16.00 WIB. “Kami ingin menggalakan UIN Green Campus, salah satu kegiatannya dengan menonaktifkan lift selama satu hari. Harapannya, agar mahasiswa sadar bahwa kecanggihan teknologi harus dibarengi dengan rasa kepedulian terhadap lingkungan,” ujar Fika Rakhmalinda, ketua pelaksana Peringatan Hari Bumi KMPLHK RANITA kepada tangerangonline.id.

Menurutnya, manusia tidak boleh terlalu nyaman dengan fasilitas hidup yang berbasis teknologi. Sebab keberadaannya tentu memiliki ekses terhadap lingkungan. “seringkali ditemukan, pencemaran lingkungan berawal dari penggunaan teknologi yang tidak terkontrol. Oleh karena itu, kami ingin memulai gerakan sadar lingkungan dari skup (ruang lingkup) kampus kami,” papar Fika.

Jargon UIN Green Campus, sambung Fika, bukan tanpa arti. UIN sedang menuju akreditasi World Class University atau kampus kelas dunia. Salah satu kualifikasi menuju World Class University ialah dengan memperhatikan aspek lingkungan kampus. “UIN Green Campus adalah salah satu acuan menuju World Class University,” tegasnya.

Bagi Fika, UIN masih jauh dari standard Green Campus. Hal tersebut bisa dilihat dari penggunaan energi, ruang terbuka hijau, serta pengelolaan sampah di UIN. “Berdasarkan hasil wawancara dengan teknisi UIN. Penggunaan energi listrik terbesar ada pada lift. Satu lift sekali naik turun memakan daya 11 Kilowatt, setara dengan 4,1 kilogram batu bara. Sementara RTH (Ruang Terbuka Hijau) hanya seluas 0,2 hektar dari total luas kampus 8 hektar. Dan pengelolaan sampah masih belum sepenuhnya baik,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini