Orangtua calon siswa di Kota Tangerang was-was terhadap peluang anaknya diterima masuk SMP. Pasalnya, hingga kini anaknya belum dapat kepastian diterima di bangku SMP, tetapi jumlah pendaftar terus bertambah seiring masih dibukanya penyaringan siswa SMP melalui online.
Waryono (54) warga Bugel, Kota Tangerang, mengungkapkan rasa was-wasnya tersebut. Anaknya belum bisa dipastikan diterima di sekolah SMPN 15 Kota Tangerang. “Dalam online yang dilakukan anak saya sempat di peringkat 90an, Namun hari ini sudah berada di peringkat 200an. Sementara penampungan di SMPN 14 kuotanya 250 siswa,” katanya kepada tangerangonline.id, Kamis (14/7/2016).
Untuk itu, bapak yang berjualan di Pasar Babakan, Cikokol Kota Tangerang ini sangat was-was apabila nantinya anaknya tidak dapat bersekolah. Padahal menurutnya, anaknya yang memiliki Nilai Ebtanas Murni (NEM) 26 koma masih saja menunggu kepastian. Sementara teman sekolahnya yang memiliki NEM di bawah anaknya sudah diterima di sekolah yang sama.
“Saya tidak tau kenapa bisa seperti ini, seharusnya anak saya sudah diterima kalau teman anak saya yang NEM lebih rendah sudah diterima,” jelasnya.
Namun meski begitu, bapak lima anak ini berharap dengan jalur online anaknya bisa diterima. Meskipun saat ini posisi anaknya rawan tidak diterima lantaran posisi saat ini mendekati 250 Kuota yang diterima di sekolah SMPN 15.
“Saya berharap posisi anak saya bisa di bawah kuota 250 siswa. Agar anak saya bisa diterima bersekolah di sekolah yang diinginkan. Karena dengan sekolah disini, sangat strategis bagi anak saya karena dekat dengan rumah,” tandasnya. (ES)