Pemuda yang menamakan diri sebagai Independen Seniman Jalan, mengekspresikan ungkapan hati mereka yang dituangkan di dalam karya seni berupa tulisan Grafity di tembok Jalan Raya Pasar Gudang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Di tembok sepanjang kurang-lebih 30 meter, Minggu (07/08/16) siang, mereka mengktitik permainan Pokemon Go.
Berbeda game Pokemon Go yang saat ini sedang booming di kalangan para gamers, mereka memilih Satoshi Tajiri dan Pokemon Pikachu menjadi dua icon yang mereka tuangkan di dalam karya seni mereka.
Dua pemuda, Chemo dan Agie mengatakan, semenjak munculnya game Pokemon Go di gadged membuat manusia semakin lupa akan kehidupan sosial sehari-hari. “Akan semakin bertambah banyak manusia yang bersifat individual, yang tak perduli dengan kehidupan di sekitar mereka, dan lebih memilih asik untuk mengejar monster Pokemon,” ujarnya.
Fanatiknya para gamers terhadap game Pokemon Go, membuat mereka lupa siapa, sedang apa orang-orang yang ada di sekitar mereka, dan para penggemar game ini tidak lagi bisa memilah dan memilih yang mana yang harus mereka prioritaskan.
“Seharusnya pecinta game Pokemon Go lebih realistis dalam menyikapi game ini, Karena dari puluhan orang yang memainkan game pokemon go hanya mecari kepuasan individual, dan melupakan kewajiban mereka sebagai mahkluk sosial,” tambahnya.
Semoga para gamers tidak larut dalam game ini, dan lebih bisa memposisikan dirinya sebagai mahkluk sosial yang seutuhnya, karena tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri. (Yan)
