Ketua Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI), Surta Wijaya menilai Kabupaten Lebak ditinggal oleh Pemerintah Provinsi Banten. Lantaran, tidak meratanya pembangunan di wilayah itu oleh pemerintah. Sebab, pembangunan Infrastruktur, pendidikan dan perekonomian di sana berbeda dengan wilayah kota dan kabupaten se-Provinsi Banten.
“Contohnya, masa untuk bangun jembatan penyebrangan di Kabupaten Lebak saja melalui media SCTV dari donatur masyarakat se-Indonesia, berartikan ditinggalkan Pemerintah Provinsi Banten,” ucap Surta Wijaya di sela-sela kegiatan peningkatan kapasitas Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam rangka fungsi pengawasan yang diselenggarakan Badan Pemberdayaan Perempuan, Masyarakat Desa (BPPMD) Provinsi Banten di Hotel Yasmin, Curug, Kabupaten Tangerang.
Selain itu, pihaknya mendorong Pemerintah Provinsi Banten dalam membangun Kabupaten Lebak, agar pembangunan di wilayah itu merata. Suapaya tak ada lagi wilayah desa yang berada disekitarannya tertinggal atau tak terurus dalam pembangunannya.
“APBN sudah ada, tinggal Provinsi Banten dapat memberikan bantuannya juga, yakni APBD Provinsi Banten harus diberikan pembangunannya pada Kabupaten Lebak. Sehingga, infrastruktur di sana meningkat,” tegasnya.
Sementara itu, dirinya pun pernah mendorong Bantuan Gubernur (Bangub) untuk ke desa-desa se-Provinsi Banten. Tetapi, hal itu juga diperlambat oleh Pemerintah Provinsi Banten dalam pencairan Bangub. Sehinnga dirinya pernah mendesak untuk dicairkan segera Bangub itu.
“Kemarin baru cair. Bukan karena politik si petahana, hanya saja saya desak beliau untuk cairkan. Kalo gak didesak, mungkin bulan depan. Makanya, sebenarnya bukan sebagai kesalahan ketika media ataupun pemberitaan miring terhadap pemerintah, tapi ini masukan bagi kita semua. Untuk membangun wilayah itu,” tandas Surta. (Yip)
