Perwakilan ojek online dan angkutan kota (angkot) bersepakat tak akan ada lagi bentrok antar pengendara dan supir pada dua angkutan tersebut pasca insiden tabrak lari angkot dan sweeping. Hal tersebut ditunjukkan dengan penandatanganan surat pernyataan bersama antara ojek online dan angkot.
Kesepakatan damai itu dihasilkan melalui mediasi dilakukan Polrestro Tangerang bersama Kodim 0506 Tangerang dan juga Pemerintah Kota Tangerang terhadap perwakilan ojek online, angkot serta Organda Kota Tangerang.
Kapolrestro Tangerang Kombes Pol Harry Kurniawan memastikan tak akan adanya bentrokan pasca kesepakatan damai sejak dini hari. Lantaran, kedua belah pihak telah dilakukan media untuk menyepakati tak akan adanya bentrok terulang kembali.
“Mereka telah menyepakati dan juga menyesali kejadian yang terjadi. Kedua belah pihak telah bersepakat tak akan ada aksi sweeping dan berjanji untuk beroperasi seperti biasanya,” jelas Kombes Pol Harry di Markas Polrestro Tangerang.
Meski adanya kesepakatan tersebut, pihaknya tetap menyiagakan 1.300 petugas kepolisian yang dibantu dari Polda Metro Jaya. Bahkan, TNI pun diungkapkannya akan membantu dalam menyiagakan keamanan dalam menjamin rasa aman bagi masyarakat Kota Tangerang.
“Pasukan akan disebar ke setiap titik keramaian yang menjadi pangkalan ojek dan angkot. Petugas patroli akan dilengkapi senjata dan juga tim Sabhara yang dilengkapi dengan gas air mata sebagai antisipasi,” papar Kombes Pol Harry.
Selain itu pun pihaknya mengimbau, agar masyarakat Kota Tangerang dapat beraktifitas secara normal. Sebab, situasi Kota Tangerang yang menurutnya sudah berangsur kondusif. Selanjutnya, jangan mudah terprovokasi atas isu hoax yang nantinya akan dapat memecah belah kembali.
“Nanti, akan ada isu aksi balas dendam, pasti akan ada isu hoax. Tapi, kedua belah pihak sudah berjanji tak akan mengulangi dan juga tak mudah terprovokasi. Semua sudah selesai. Masyarakat jadi bisa beraktifitas normal kembali,” tutup Kombes Pol Harry. (Yip)