Meski memiliki kewenangan sebagai petugas pajak, Tim Pentungan PBB (Penagih Tunjangan Pajak Bumi dan Bangunan) Bapenda Kota Tangerang Selatan tidak serta merta mulus saat door to door mendatangi wajib pajak.
Tim dibawah komando Kepala Bidang PBB dan BPHTB Bapenda Tangsel, Indri Sari Yuniandri ini sempat ‘terhadang’ Satpam cluster di perumahan elite ketika hendak menyasar rumah-rumah wajib pajak di Alam Sutera, Serpong Utara, kemarin. Di antara alasan pihak Satpam yaitu agar penghuni cluster tidak terganggu dengan kedatangan petugas.
Tim Pentungan PBB diharuskan mengajukan izin ke sejumlah pihak dan terlibat adu argumentasi terlebih dahulu di pos Satpam setempat. Keadaan tersebut terjadi saat tim merangsek ke tiga cluster di Alam Sutera. Oleh Satpam diwajibkan mendapat ijin dari ketua RT dan RW serta para penghuni cluster hingga para petugas Tim Pentungan PBB tersebut cukup lama tertahan di pos satpam untuk menunggu proses ijin.
Diungkapkan Ferdi, petugas bagian pajak PPB, tiga cluster yang tidak dapat dimasuki yakni Cluster Lavender, Danau Biru dan Narada. Hal ini juga dikarenakan masih dalam tahap pengurusan ijin.
“Ya, jadi tiga cluster itu masih dalam pengurusan kita harus koordinasi dengan RT/RW setempat,” ujarnya.
Dalam hal itu juga, pihaknya diharuskan mendapat keputusan penghuni cluster dengan alasan untuk menghindari warga yang tidak mau menerima tamu dadakan.
“Ya takutnya kan ada yang gak setuju, dan maka dari itu kita koordinasi dengan RT/RW, karena satpam tiap Cluster harus tanggung jawab,” selorohnya.
Kepala Bidang PBB dan BPHTB Bapenda Kota Tangsel Indri Sari Yuniandri memastikan bahwa pihaknya telah melakukan pemberitahuan sejak beberapa lalu.
“Sebenarnya kita sudah mengirimkan surat sejak tempo hari lalu,” katanya.
Diketahui, kondisi sulitnya memasuki sejumlah cluster itu, Tim Pentungan PBB di banyak tempat lainnya yang berada di Perumahan Alam Sutera justru mendapat sambutan positif warga. Tim menyasar wajib pajak di Alam Sutera ini dijadwalkan masih berlangsung hingga hari ini. (Arf)
