Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing mengatakan apabila kabar Sachrudin mundur dalam pencalonan Walikota Tangerang Periode 2018-2023 benar, maka merupakan kemunduran bagi Partai Golkar.
Langkah mundurnya Ketua DPD Golkar Kota Tangerang tersebut telah mencederai sistem partai di dalam Golkar sebagai partai besar.
Sebagai ketua partai, Sachrudin semestinya bisa melaksanakan perintah partai tersebut. Di saat proses komunikasi politik yang harusnya dibangun, calon dari partai itu justru mundur di tengah jalan.
Hal ini jelas menunjukkan jika calon dari Golkar tak siap dalam pertarungan dan perlu adanya evaluasi besar oleh partai besutan Setya Novanto tersebut, termasuk juga dengan sistem kerja partai yang tak maksimal dalam menjalin komunikasi politik.
“Mundurnya calon Golkar sebelum Pilkada dimulai harus mendapatkan evaluasi besar dari DPP Golkar. Sebagai partai besar, Golkar mengalami krisis kepemimpinan,” tutupnya. (Nji)