Gelaran Festival Nusaloka dimeriahkan kegiatan bermural di kolong jembatan tol membelah komplek Perumahan Nusaloka, tepatnya di Jalan Ambon, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Koordinator kegiatan mural, Adhikara menjelaskan, kegiatan tersebut menyokong kemeriahan Festival Nusaloka. Mural ini lantaran banyaknya bincangan warga terhadap jembatan tersebut yang dinilai seram dan kumuh.
“Maka dari itu kami berinisiatif untuk menghias jembatan ini agar tidak terlihat seram dan kumuh melainkan indah saat dilalui warga,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini pihaknya melibatkan mahasiswa Universitas Trisakti jurusan Desainer untuk menghiasi jembatan.
Sedangkan tema yang digunakan dalam kegiatan mural tersebut berbagai macam karaker dan tema, terutama indahnya kebinekaan tunggal Ika.
“Jumlah kita yang bekerja sebanyak sembilan orang yang merupakan mahasisiwa Trisakti Jurusan Desainer dan kebetulan mereka adalah anak didik saya, makanya saya libatkan mereka untuk menyulap jembatan yang kumuh dan seram ini menjadi indah dan memiliki daya tarik bagi masyarakat,” jelas dosen Universitas Trisakti ini.
Iamenambahkan, untuk menyelesaikan semua sisi jembatan keseluruhan chat yang diperlukan kurang lebih sebanyak 30 ember chat .
“Kegiatan ini dimulai dari 8 Oktober lalu dan untuk biaya chat dan peralatan yang digunakan ditanggung oleh pihak yang menyelenggarakan Festival Nusaloka dan kita yang mengerjakan,” jelasnya, Minggu (15/10/2017).
Ia berharap kepada masyarakat Tangsel untuk berseni dan berbudaya itu harus mandiri jangan menunggu biaya dari pemerintah kalau mau maju dan berkembang. “Karena yang namanya seni dan budaya itu harus mandiri,” harapnya. (Ban)
