Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Ryamizard Ryacudu, di hadapan Perwira Siswa (Pasis) Dikreg XLIV Seskoad, di Bandung, mengatakan, strategi paling efektif dalam menghadapi perang modern (proxy war) adalah dengan mengedepankan aktualisasi dan pemurnian implementasi nilai-nilai Pancasila. Hal ini sebagai basis kekuatan ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Salah satu upaya konkrit Kemhan dalam menghadapi ancaman ideologis tersebut adalah dengan program Bela Negara. Kedepan, kata Menhan, Bela Negara ini diharapkan dapat menyentuh semua lapisan masyarakat, mulai dari usia dini, remaja hingga dewasa.
Menurut Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan, Brigadir Jenderal TNI Totok Sugiharto, Bela Negara itu adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Bela Negara adalah hak dan kewajiban setiap warga negara Indonesia.
Dikatakan, Bela Negara dibagi dalam tiga kategori yakni Bela Negara di lingkungan pekerjaan, Bela Negara dilingkungan pemukiman dan Bela Negara di lingkungan pendidikan. Dilingkungan pekerjaan, Bela Negara dapat dilakukan dengan mengerjakan suatu pekerjaan dengan baik dan benar, melakukam kegiatan olahraga, melakukan bakti sosial, membantu korban bencana dan penciptaan lingkungan pekerjaan yang kondusif.
Sedangkan, dilingkungan pemukiman dapat dilakukan antara lain dengan cara bergotong-royong dan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat, membantu sesama, bersama-sama membela kebenaran dan dapat bekerja giat dalam setiap kelompok di pemukiman masyarakat.
Kemudian, lanjut Totok, Bela Negara dilingkungan pendidikan dapat dilakukan dengan kegiatan ekstrakurikuler, ceramah, diskusi, belajar sambil bermain, pramuka, palang merah remaja, kesenian, pecinta alam, bahasa dan masih banyak lagi.Intinya, Bela Negara iti cinta kepada Tanah Air , Pancasila dan UUD 1945 dan ke- Bhinneka Tunggal Ika-an.
Kapuskom Publik Kemhan RI, Brigjen TNI Totok Sugiharto, mengatakan, Kementerian Pertahanan berupaya membangun kerjasama dan hubungan yang sinergis antar Kementerian/Lembaga dan instansi terkait guna menyokong gagasan pemerintah tersebut.
“Sebagai PR (Public Relations) dari Kemhan, Puskompublik senantiasa berperan aktif mendukung tercapainya target 100 juta kader Bela Negara sebagaimana yang dicanangkan Bapak Menhan,” ujar Kapuskom Publik Kemhan, Brigjen TNI Totok Sugiharto, Senin (27/11/2017) di Jakarta.
Kedepan, kata Kapuskom Publik Kemhan, dalam rangka pencapaian target 100 juta kader Bela Negara, Puskompublik akan bersinergi dengan PR Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai tindak lanjut dari kesepakatan antara Menteri Pertahanan dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang memasukkan program Bela Negara kedalam kurikulum pendidikan maupun kegiatan ekstra kurikuler mulai dari tingkatan SD sampai dengan Perguruan Tinggi.
“Puskompublik bersama PR Kementerian Pendidikan dan kebudayaan, secara intensif mensosialisasikan program Bela Negara melalui kanal-kanal publikasi, agar seluruh elemen masyarakat khususnya kalangan akademisi mempunyai komitmen yang sama dalam rangka menyukseskan program tersebut,” ujar Brigjen TNI Totok Sugiharto. (Mrz)