Para wali murid sepakat menolak rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang untuk merelokasi SMP N 1 Kosambi. Kesepakatan ini dikuatkan saat hadirnya Forum Komunitas Komite Sekolah (FKKS) Tangerang ke SMP N 1 Kosambi, Sabtu (9/12/2017).K
Ketua FKKS Tangerang Nurul Falah meminta kepada Pemkab Tangerang mempertimbangkan lagi untuk merelokasi SMP N 1 Kosambi. Pemkab harus kedepankan bidang pendidikan dan rasa kemanusiaan.
Jika relokasi ini tetap berjalan, maka kebijakan dari Pemkab Tangerang diduga adanya pelanggaran Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Ironisnya, penerbitan ijin pergudangan dan pabrik sampai saat ini marak di Kosambi.
“SMP N 1 Kosambi lah yang terlebih dahulu berdiri dari bangunan pabrik dan gudang yang semakin hari semakin bertambah di wilayah ini,” jelasnya.
Kepala SMP Negeri 1 Kosambi Tety Nurhayati tak bisa berkata banyak akan rencana Pemkab Tangerang yang akan merelokasi SMPN 1 Kosambi.
“Karena saya mejabat menjadi Kepala Sekolah berdasarkan SK. Namun sampai sejauh ini mengenai masalah relokasi sekolah ini, semua pihak yang peduli akan pendidikan terutama 1200 wali murid yang ada disini sepakat menolak relokasi sekolah ini,” bebernya.
Tety berharap agar relokasi ini ditinjau dulu dari sisi baik dan buruknya, karena sekolah ini sebagian dibangun dari hasil swadaya wali murid yang begitu percaya terhadap sekolah bahkan musholla dibangun murni sumbangan dari wali murid bukan dari hasil APBD.
“Saya dan komite sekolah berharap agar relokasi ini jangan sampai terjadi, karena swadaya wali murid yang diamanahkan ke sekolah ini untuk dijaga dan dirawat, bukan untuk direlokasi,” tegasnya. (Sam)
