Ratusan siswa dari MAN 1 Tangerang berbaris di sisi Jalan Arya Wangsakara, Kelurahan Sodong, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Rabu (14/2/2018) untuk menolak perayaan Valentine Day.
Wakil Kepala Kesiswaan MAN 1, Dadan Ramdan mengatakan, hari valentine bukanlah budaya masyarakat Indonesia. Bahkan, adanya perayaan hari valentine dapat merusak moral generasi muda.
“Sehingga melihat keadaan di lapangan dengan semakin bombastisnya pengaruh unsur yang hampir melanda sebagian banyak pelajar terutama usia remaja sehingga dari dasar sekarang ini kita bisa menghilangkan hal seperti itu,” ujarnya.
Ia mengatakan, menyalurkan kasih sayang tidak harus dilakukan di satu hari saja. Menurutnya, kasih sayang dapat dilakukan setiap hari.
“Bagi kami hari kasih sayang itu tidak ada hari tertentunya, kasih sayang itu akan datang setiap hari, itu merupakan suatu dasar atau visi kami bahwa menanamkan budaya kasih sayang bukan dari segi unsur seperti itu,” terangnya.
Ia pun terus menanamkan kepada siswanya untuk menghindari perayaan yang sarat dengan sesuatu yang tidak baik tersebut.
“Kami berusaha memback up hal tersebut melalui beberapa kegiatan dan penanaman setiap mata pelajaran yang ada di sekolah ini. Kami dengan tegas menolak valentine day, valentine day, No way bagi kami,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu siswi, Innaka Dwi Citra mengatakan ia sangat tidak setuju dengan hari kasih sayang yang digambarkan dengan pacaran.
“Banyak juga yang diartikan hari cinta kasih dan mengarah kan ke arah pacaran dan seks bebas, itu bukan budaya orang islam,” ujarnya.
Ia pun berkomitmen untuk menghindari hari valentine sekaligus mengajak remaja seusianya untuk ikut meninggalkan budaya Barat tersebut.
“Oleh sebab itu sebagai remaja yang sehat melestarikan budaya sendiri, bukan budaya Barat apalagi yang bukan budaya orang islam,” tutupnya. (Yan)