Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada sejumlah unsur masyarakat terkait penanganan penyandang disabilitas. Bimtek tersebut digelar di Hotel Marilyn, Jalan Raya Pahlawan Seribu, Serpong Utara, Kamis (22/03/2017).
Kepala Bidang Rehabilitasi Dinsos Kota Tangsel Asep Sopari mengatakan, kegiatan tersebut sudah berlangsung sejak 21 Maret dan hingga 23 Maret mendatang. Sedangkan materi diberikan yaitu pengertian serta pemahaman kepada masyarakat tentang penanganan penyandang disabilitas. Salah satunya dengan memberikan fasilitas terhadap para penyandang disabilitas untuk menggali serta mengembangkan potensi mereka.
“Penyandang disabilitas itu kan terdiri dari beberapa ya, diantaranya tunga rungu, tuna wicara, tuna daksa, dan sebetulnya kita itu tidak ada perbedaan dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat,” kata Asep Sopari.
Asep melanjutkan, melalui Bimtek ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat perihal persoalan sosial yang ada di lingkungan sekitar, serta dapat memberikan kemandirian kepada penyandang disabilitas. Sebab nantinya, akan ada sejumlah pelatihan yang diberikan oleh pihak Dinsos.
“Misalkan perempuan, nanti akan diberikan pelatihan tata rias agar mereka nantinya bisa membuka salon sendiri. Tapi kembali lagi, kita tetap akan memperhatikan kemampuan dan kemauan mereka juga. Karena tujuan kita kan membuat mereka lebih mandiri lagi,” imbuhnya.
Asisten Daerah Bidang Administrasi Umum dan Kesejahteraan Rakyat (Asda III), yang juga sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinsos Tangsel Teddy Meiyadi menuturkan, data yang dihimpun, ada sekitar 247 penyandang disabilitas di Tangsel. Oleh sebab itu, melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kemampuan kepedulian terhadap sesama.
“Jadi saya ingin siapa pun belajar perduli dengan persoalan sosial. Khususnya pegawai Dinsos sendiri, kalau kita punya usaha kita bantu carikan usaha. Kalau misalkan mereka punya prestasi di bidang olahraga ya kita kasih rekomendasi ke Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora),” tuturnya.
Sehingga lanjutnya, diharapkan kedepan para pegawai Dinsos sendiri dapat meningkatkan koordinasi dengan semua unsur, guna mewujudkan sejumlah program yang nantinya akan diberikan kepada para penyandang disabilitas.
“Koordinasi itu memudahkan kita untuk bertindak dan melakukan sesuatu. Jadi diharapkan kedepan para pegawai Dinsos dapat meningkatkan koordinasi dengan semua unsur,” tutupnya.(Ban)