Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang menggelar Rapat Paripurna terkait pandang umum Fraksi yang berlangsung di ruang rapat DPRD Kota Tangerang, Senin (25/06/2018)
Minarto, perwakilan Fraksi Hanura Nasdem menjelaskan, surplusnya realisasi belanja sebesar Rp 34 miliar dari yang dianggarkan sebesar Rp 4,4 trilyun bukanlah sebuah prestasi.
Dengan adanya anggaran tersebut, Kota Tangerang kini mengalami kenaikan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) sebesar Rp 29,6 miliar dari Rp. 863 miliar menjadi Rp 892 miliar dan itu adalah cerminan dari lemahnya perencanaan.
“Oleh karena itu, fraksi Hanura Nasdem meminta walikota untuk segera melakukan evaluasi perencanaan secara komprehensif dalam upaya penekanan SILPA pada tahun berikutnya,” ujarnya.
Mengingat SILPA Kota Tangerang yang cukup besar yaitu Rp 892 miliar dan investasi jangka panjang yang hanya sebesar Rp 115 miliar, Minarto meminta agar setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tidak lemah dalam perencanaan di tahun yang akan datang.
“Dalam rangka meningkatkan investasi jangka panjang sekaligus dalam hal penataan dan revitalisasi pasar tradisional. Ada baiknya pemerintah Kota Tangerang untuk mempertimbangkan menambah penyertaan modal kepada PD Pasar Kota Tangerang,” pintanya.
Kendati demikian, Minarto juga mengapresiasi atas meningkatnya pendapatan daerah Kota Tangerang sebesar Rp 3,9 trilyun atau 107,75% dari target penerimaan.
“Dengan demikian terjadi kenaikan pendapatan sebesar 541 milyar rupiah dari tahun sebelumnya. Peningkatan pendapatan itu bersumber dari PAD sebesar Rp. 1,99 triliun atau 120,05% dari target dan pendapatan transfer sebesar Rp. 1,9 triliun atau 97,49% dari target,” terangnya.
Dirinya juga berharapan pada tahun berikutnya, kenaikan pendapatan asli daerah dapat signifikan tidak hanya berkutat pada kenaikan diangka 25,27% saja.
Karena menurutnya masih banyak potensi PAD yang belum tergali, seiring dengan meningkatnya investasi restoran dan tempat hiburan rekreasi dan pariwisata di Kota Tangerang.
“Fraksi Hanura Nasdem mengapresiasi realisasi belanja daerah yang berorientasi pada outcome bukan hanya sekedar outputnya saja, sehingga berbanding lurus dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Tangerang,” paparnya. (Amd)