Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) setempat melanjutkan program yang sudah dibuat sejak tahun 2014 silam. Program yang dilanjutkan oleh Pemkot Tangerang, yaitu terkait dengan Rumah Layak Huni dan juga Jamban Sehat bagi seluruh masyarakat Kota Tangerang.
Dafyar Eliadi, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Kadis Perkim) Kota Tangerang mengatakan, program bedah rumah bertujuan untuk mewujudkan Kota Tangerang sebagai kota layak huni.
Yang mana sudah tertuang dalam program Tangerang Bebenah, serta sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangerang.
Dan untuk program jamban sehat yang menjadi program juga oleh pemerintah Kota Tangerang itu dalam upaya membentuk karakter atau pola pikir masyarakat untuk ber – Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Dua program tersebut, selaras dengan apa yang di rencanakan dan inginkan oleh Walikota dan Wakil Walikota Tangerang, untuk mewujudkan Kota layak huni dan sehat,” ujar Dafyar kepada tangerangonline.id, Rabu (01/08/2018).
Dafyar menjabarkan, di tahun anggaran 2016 sebanyak 1.405 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan sebanyak 1.332 Jamban Tidak Sehat dari 13 Kecamatan se – Kota Tangerang, dilakukan pembenahan guna menjadikan Rumah Layak Huni dan Jamban Sehat.
Sementara, di tahun anggaran 2017 program RTLH mengalami lonjakan drastis yang mencapai 2.314 rumah dibedah. Namun untuk jamban, mengalami penurunan meskipun tidak terlalu drastis yang mana hanya ada 1.000 jamban saja yang di perbaiki.
“Untuk tahun anggaran 2018, sebanyak 1.000 rumah yang akan dibedah. Jumlah yang mengalami penurunan tersebut, disebabkan semakin berkurang rumah tidak layak huni yang terdapat di Kota Tangerang. Dan untuk jamban ada penaikan, dengan total 1.671 jamban dari 9 Kecamatan yang ada di Kota Tangerang,” terangnya
Dafyar menjelaskan, terkait jamban yang hanya ada di 9 Kecamatan saja, karena 4 Kecamatan lainnya. Yaitu, Kecamatan Tangerang, Larangan, Ciledug, dan Cibodas sudah mendeklarasikan Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
“Jadi di daerah Kecamatan tersebut, sudah tidak ada lagi yang namanya masyarakat buang air sembarangan atau tidak punya jamban. Karena itu daerah permukiman elitlah kalo dibilangnya, jadi buat apa kita kasih program jamban sehat disana kalau masyarakatnya sudah mempunyai,” bebernya
“Tapi akan berbeda, jika dinas kesehatan Kota Tangerang mengeluarkan surat rekomendasi. Bahwasanya di daerah 4 Kecamatan tersebut ada salah satu atau beberapa masyarakatnya butuh jamban sehat sesuai hasil survei mereka di lapangan, dan yang punya surat rekom tersebut mengajukan. Pastinya akan kami berikan jamban sehat tersebut,” imbuhnya
Mengenai soal jamban di permukiman elit, Dafyar mengatakan, rumah masyarakat yang masih berada di perkampungan. Saat ini juga akan merasakan jamban sehat seperti perumahan elit yaitu Bio Septic Tank.
Bio septic tank ini, menurut Dafyar memiliki banyak kelebihan daripada jamban biasanya. Yaitu di antaranya ramah lingkungan, berdaya tampung yang pas sesuai kebutuhan, tidak memerlukan resapan, air yang keluar tidak berbau, awet, hemat biaya, hingga ukuran yang sangat efisien.
“Produk yang kita pakai saat ini seperti di perumahan elit, kualitasnya lebih bagus dan ramah lingkungan. Teknologi tank yang diberikan kepada masyarakat juga baru launching tahun ini, yang mana sebelumnya masih pakai yang biasa dan akan tembus ke tanah serta merusak lingkungan, tapi untuk Bio septik tank ini tidak,” tambahnya.
Lanjut Dafyar menjelaskan, program RTLH di tahun 2018 ini, Kecamatan Karawaci paling banyak yang di bedah rumahnya disusu oleh Kecamatan Cipondoh dan Pinang.
Sementara program jamban sehat, Kecamatan Neglasari yang paling banyak, disusul Kecamatan Priuk dan juga Batu Ceper
“Di Kecamatan tersebut, pengajuan tahun 2018 ini masih berada di atas ratusan. Baik dari program rumah layak huni dan jamban sehat. Dan untuk program RTLH dan jamban sehat tahun 2018 ini, yang paling sedikit itu di Kecamatan Karang Tengah dengan ajuan RTLH sebanyak 40 rumah dan jamban sebanyak 68,” jelasnya.
Dafyar menambahkan, dirinya berharap kepada masyarakat untuk bagaimana bisa menjaga serta merawat apa yang sudah pemerintah berikan.
“Harapan kita sama seperti harapan masyarakat, yang mana ingin hidup layak baik dari kesehatannya. Jadi yang sudah mendapatkan program tersebut, diharapkan bisa menjaganya,” tukasnya. (Adv)