Beranda Berita Gedung Bersama Keagamaan di Kronjo Belum Dilengkapi Meubelair dan Biaya Operasional

Gedung Bersama Keagamaan di Kronjo Belum Dilengkapi Meubelair dan Biaya Operasional

0

Pembangunan gedung bersama keagamaan, salah satu Program Bupati Tangerang di bidang agama. Pembangunan gedung bersama Keagamaan di Kecamatan Kronjo tersebut menghabiskan anggaran sekitar Rp 3,9 Miliar. Namun sampai saat ini biaya operasional dan Pengadaan meubeler gedung bersama keagamaan Kecamatan Kronjo belum ada.

Selain itu juga legalitas tanah gedung tersebut hampir lima tahun belum balik nama. Demikian diungkapkan Ustadz Fuad Chozin, ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Kronjo, Jum’at (1/3/2019).

Ia menjelaskan, gedung bersama keagamaan yang didalamnya diisi oleh beberapa Instansi keagamaan seperti MUI, Baznas, LPTQ dan Dewan Masjid Indonesia (DMI), perlu adanya bantuan pengadaan meubelair dan Operasional. Adapun kaitan Legalitas status tanah gedung keagamaan tersebut, pemilik tanah meminta agar adanya pemecahan atau pemisahan status tanah pada gedung keagamaan tersebut.

“Pemilik tanah datang pada kami , meminta agar menyampaikan status tanah ini untuk segera ada pemecahan atau pemisahan surat tanah tersebut,” kata Ustad Fuad Chozin.

Sementara itu, Camat Kronjo Asmawi menjelaskan, gedung bersama keagamaan itu adalah aset pemerintah yang perlu dirawat. Adapun Kebutuhan Pengadaan meubelair gedung keagamaan pihak nya akan menganggarkan melalui anggaran Kecamatan jika itu bisa memungkinkan, adapun untuk operasional perawatan sementara ini baru bisa satu orang dari empat orang yang ada.

“Saya akan anggarkan untuk operasional dan meubeler melalui anggaran kecamatan ditahun ini, namun soal legalitas kantor keagamaan akan koordinasi dulu dengan bagian aset,” ujar Asmawi.(sam)