Home Berita Tangisan Nenek Saamah Saat Ikut Unjuk Rasa Warga Jurumudi

Tangisan Nenek Saamah Saat Ikut Unjuk Rasa Warga Jurumudi

0

Isak tangis seorang perempuan berumur kisaran (68) pecah saat ikut melakukan aksi damai bersama warga RT 02 RW 01 Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang yang mana rumahnya terkena proyek pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol Kunciran – Bandara.

Ialah Saamah seorang nenek yang hidup dengan 6 anak yang mana mengaku tidak dapat membeli rumah kembali jika pemerintah hanya membayar harga tanahnya sebesar Rp 2,6 juta permeter.

“Kalau hanya segitu bagaimana nenek bisa membeli rumah lagi, karena tanah disini mahal tolong kasihan saya,” ucapnya sambil mengusap air mata dengan kerudungnya, Selasa (11/06/2019).

Saamah mengaku sudah puluhan tahun tinggal di wilayah Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang ini.

“Dari kecil nenek sudah disini bahkan nenek asli sini, karena memang lahir disini. Coba tolong lihat saya pak sudah tua apa tidak kasihan kalo saya tinggal dipinggir jalan,” ungkapnya tersedu.

Saamah mengatakan, imbas dari pembebasan lahan tersebut terasakan langsung oleh keluarganya. Bahkan, sang suami tercinta yang diketahui bernama nisam sampai mengalami stres lantaran kepikirian tidak akan bisa membeli rumah kembali.

“Karena ada gusuran sampai stres mikirin harus pindah dan membeli tanah dimana, karena anak saya banyak,” tuturnya.

Selain itu, kata wanita paruh bayah itu, saking stresnya sang suami jika melihat orang berpakaian rapih dengan gaya orang dinas yang mampir kerumahnya bakal dikejar oleh sang suami.

“Pernah pas itu yang dateng dikejar suami saya pakai golok, karena suami saya terauma dan enggan menjual tanah ini dengan harga semurah itu.

Saamah berharap, dengan dilakukannya aksi damai ini pemerintah dapat mengganti rugi yang layak, agar dirinya beserta puluhan warga lainnya dapat membeli rumah kembali.

“Nenek minta tolong diperhatikan, paling tidak nenek bisa kebeli tanah atau rumah lagi itu aja mass,” tukasnya. (Amd)