Gerilya politik para bacawalkot Tangsel kian menarik untuk diperhatikan. Ada yang fokus menggelar pertemuan-pertemuan warga, ada yang menjalin komunikasi dengan ormas, ada pula yang terus membangun dialog.
Fahd Pahdepie, bacawalkot yang mewakili kalangan milenial, terlihat aktif membangun forum-form diskusi lintas komunitas. Melalui platform diskusi khas anak muda yang diberi nama Revolusi Kedai Kopi, ia fokus membangun politik gagasan.
“Politik hari ini harus digerakkan dengan ide, visi, program dan semangat kolaborasi. Proses demokrasi di Tangsel harus bisa membuka ruang dialog lintas sektoral. Agar kerja politik lebih punya perspektif,” kata Fahd.
Di tengah sela-sela gerilya politik yang dilakukannya, Senin (4/11), Fahd berdialog dengan Ketua Kadin Paradigma Baru, Mizz Farhadiba. Menurut Fahd, hal ini penting dilakukan untuk menemukan perspektif yang sama dalam membangun Tangsel kedepan.
“Suara dan aspirasi kelompok pengusaha sangat penting,” ujarnya.
Saat ditanya apa pandangannya tentang pemerintahan di level kota dengan dunia usaha atau investasi, Fahd menjelaskan ada tiga hal yang harus dibenahi jika melihat Tangsel hari ini.
“Pertama, kanal atau keran komunikasi antara Pemkot dan kelompok pengusaha harus terbuka, agar terbangun kesepahaman yang baik mengenai perspektif pembangunan kota. Kedua, pemerintah harus hadir dan tanggap dalam persoalan regulasi yang dibutuhkan dunia usaha, politik regulasi yang tepat akan menyokong iklim investasi yang kondusif. Ketiga, pemerintah harus menjamin kepastian, momok terbesar bagi dunia usaha adalah ketidakpastian baik dalam hal implementasi regulasi, sampai ketidakjelasan hal-hal yang sifatnya prosedural,” jelasnya.
Pertemuan tersebut ditutup dengan penyerahan buku karya Fahd berjudul ‘Muda, Berdaya, Karya Raya’. Bacawalkot yang juga pengusaha ini berharap agar dunia usaha di Tangsel lebih baik lagi di masa yang akan datang. (Ed)