Beranda Berita Permahi Gelar Dialog Publik, 5 Bawalkot Tangsel Adu Gagasan

Permahi Gelar Dialog Publik, 5 Bawalkot Tangsel Adu Gagasan

0

Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (PERMAHI) DPC Tangerang menggelar Dialog Publik dengan tema “Political Ethics: Politik Gagasan Bukan Politik Kemasan”. Acara tersebut dilaksanakan di Aula Kelurahan Cirendeu, Tangerang Selatan, Sabtu (14/3/2020).

Acara yang dikemas dengan dialog publik menghadirkan narasumber yang juga saat ini menjadi bakal calon Walikota (Bawalkot) Tangsel 2020 diantaranya, Fadh Pahdepie, Dr. Rahmat Salam, M.Si, Suhendar SH, MH, Ir. Ruhamben dan Tomi Patria, ST, M.Si. Diketahui acara tersebut dibuka oleh Ketua Bawaslu Muhamad Acep dan Ketua KPU Bambang Dwitoro sebagai keynote Speaker.

Ketua umum DPC Permahi Permahi Tangerang Athari Farhani, menjelasakan bahwa acara tersebut merupakan ajang uji gagasan para Bakal Calon Walikota Tangerang Selatan. Untuk meningkatkan kesadaran politik di masyarakat.

“Acara ini sebenarnya bagian dari upaya membangun kesadaran politik di masyarakat. Agar masyarakat juga melihat bacalon lebih mengedepankan gagasan-gagasanya sehingga tidak tertipu dengan kemasan saja,” kata ketua umum DPC Permahi Tangerang.

Menurut Athari masyarakat Tangsel merindukan arena panggung politik sebagai pengabdian. Sehingga yang dibagun para Bacalon merupakan sebuah komunikasi yang sehat dan jujur.

“Jika personal mampu membangun etika politik yang baik dengan mengedepankan gagasan maka akan terlihat kapasitas dan kapabilitas di masyarakat,” ucapnya.

Lebih lanjut Athari menekankan bahwa Permahi Tangerang menggelar acara itu murni sebagai bentuk untuk memberikan kesadaran politik kepada masyarakat. Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya tidak akan memihak kepada siapapun.

“Janganlah pilkada nanti hanya sekedar euforia saja namun miskin makna, justru ajang demokrasi seperti ini harus memberikan mandalam kepada masyarakat,” imbuhnya.

Athari sangat menyayangkan ketidakhadiran 3 Bacalon Walikota Tangsel diantaranya, Benyamin Davnie, Siti Nur Azizah, Muhamad. Pasalnya para Bacalon tersebut dapat mewarnai dialog dengan gagasan-gagasan yang dimiliki mereka.

“Kami Permahi sangat menyayangkan ketidakhadiran 3 Bacalon lain yang seharusnya mewarnai dialog tersebut,” tutupnya. (Nr)