Di tengah hiruk pikuk menyoal Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP), Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Banten memilih menyikapi hal tersebut dengan menggelar doa bersama dan diskusi dengan tema “Munajat Pemuda Untuk Kesaktian Pancasila”.
Kegiatan yang dilakukan melalui Webbinar beberapa waktu lalu tersebut selain diikuti sekitar 300 kader Ansor/Banser Se-Banten, juga dihadiri sejumlah tokoh sebagai narasumber.
Diantaranya Abuya KH. Muhtadi Dimyati, Ketua Umum GP Ansor H. Yaqut Cholil Qoumas, Rektor Untirta Prof.Fatah Sulaeman, Warek UIN DR. Wawan Wahyudin, Direktur INFID Sugeng Bahagijo dan Kepala Kesbang Provinsi Banten.
Dalam sambutanya Ketua GP Ansor Banten Ahmad Nuri menyampaikan bahwa kegiatan ini dimaksudkan sebagai ikhtiar kader Ansor menjaga eksistensi dan kesaktian Pancasila.
“Saat ini Pancasila sedang mengalami gangguan dan rongrongan dari kelompok fundamentalis, liberalis atau bahkan komunis. Kita bermunajat dan berdiskusi dalam upaya menjaga eksistensi pancasila dari segala ancaman sambil senantiasa memahami dan memperdalam isi dan kandungannya,” tutur Nuri, Rabu (8/7/2020).
Ketua Umum GP Ansor KH.Yaqut
Cholil Qoumas atau yang akrab disapa Gus Yaqut menyampaikan bahwa terkait RUU HIP seluruh Kader Ansor dan banser satu komando dibawah arahan dan komando PBNU.
“Kader Ansor/Banser tidak usah ikut-ikutan aksi seperti yang lain, kita cukup mendengarkan perintah dan kebijakan PBNU,” papar Yaqut.
Gus Yaqut yang juga Wakil Ketua Komisi II DPR RI tersebut menambahkan, bahwa RUU HIP tidak akan dilanjutkan. “Tidak usah kuatir, NU sudah tegas menolak dan bahkan inisiator RUU HIP juga sudah mencabutnya,” tandasnya.
Rektor UNTIRTA Prof Fatah Sulaeman dalam paparanya menjelaskan bahwa Pancasila sebagai Kalimatun Sawa setidaknya memiliki delapan fungsi utama.
“Yakni Pancasila sebagai ideologi negara, sebagai Dasar Negara, Jiwa, Kepribadian, Pandangan Hidup Bangsa Indonesia, sumber dari segala sumber hukum di Indonesia, cita-cita dan tujuan bangsa serta falsafah hidup dan alat pemersatu bangsa,” jelas Fatah.
Fatah juga mengapresiasi kader-kader Ansor dan Banser yang telah berkiprah di hampir semua lini kehidupan. “Ansor/Banser ini di samping menjadi masa depan NU juga menjadi NU masa depan, bahkan Ansor dan Banser adalah masa depan Indonesia,” demikian Fatah menyampaikan.
Senada dengan Prof Fatah, Direktur INFID Sugeng Bahagijo menyampaikan, bahwa kiprah Ansor dan Banser dalam mengawal Pancasila dan NKRI tidak perlu diragukan lagi. Konsistensi gerakan Ansor dan Banser sangat teruji.
Saya (infid) banyak melakukan kerja-kerja bareng dengan kader-kader Ansor untuk program-program penguatan dan pemberdayaan masyarakat, ide-ide dan gagasanya keren dan genuine,” terang Sugeng.
Sementara pewakilan Kesbangpol Prov Banten dalam paparanya menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah senantiasa mendorong generasi muda untuk terus mencintai Pancasila dan tanah airnya. Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya secara intens melakukan pembinaan tehadap organisasi-organisasi masyarakat yang ada di provinsi Banten. (Sa m)