Setelah uji coba berjalan lancar dan merumuskan sejumlah prosedur, Bandara Husein Sastranegara (Bandung) dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (Palembang) siap menerapkan tes GeNose C19 bagi calon traveler pada 1 April 2021
Diketahui, PT Angkasa Pura II (Persero) telah melakukan uji coba GeNose C19 untuk tes COVID-19 di dua bandara tersebut. Uji coba berjalan lancar melibatkan lebih dari 100 pekerja bandara setiap harinya.
Adapun uji coba GeNose 19 di Bandara Husein Sastranegara dilakukan 22-26 Maret 2021, sementara di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dimulai pada 26-28 Maret 2021.
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, tujuan utama dari uji coba adalah memastikan kesiapan sumber daya manusia, fasilitas dan proses pelaksanaan dalam implementasi GeNose C19 sebagai alat tes COVID-19 bagi calon penumpang pesawat.
“Pada tahap uji coba, GeNose C19 ini belum digunakan untuk tes COVID-19 bagi calon penumpang pesawat melainkan kami melakukan simulasi di lapangan dengan melakukan tes bagi sekitar 100 pekerja di bandara,” kata Awaluddin, Selasa (29/3/2021).
Dari uji coba itu, diketahui sejumlah masukan untuk melakukan persiapan penggunaan GeNose C19 bagi calon penumpang pesawat. Salah satunya terkait alur pelaksanaan tes GeNose C19.
Dimana, setiap traveler nantinya harus melakukan registrasi dan memesan atau booking tes di aplikasi Farmalab, lalu masuk ke area tes di bandara, mengambil nomor antrean dan menuju ruang tunggu, melakukan tes, kemudian menunggu hasil tes di ruang tunggu.
Rangkaian tersebut berdurasi sekitar 10 menit, dari pertama kali mengunduh aplikasi Airport Health Center hingga hasil tes keluar.
Awaluddin menuturkan, dari uji coba ini diketahui secara garis besar ada 3 proses yang harus dilalui bagi setiap orang yang menjalani tes GeNose C19, yaitu;
- Pre-process (download dan sign up aplikasi Airport Health Center, verifikasi email, mengisi profil di aplikasi, memesan/booking tes dan melakukan pembayaran),
- On-process (verifikasi & pemberian kantong napas, pengambilan sampel napas, scan QR code data & kantung nafas, analisa sampel napas), serta
- Post-process (hasil tes keluar di aplikasi).
“Pelaksanaan tes GeNose C19 di bandara-bandara AP II didukung dengan aplikasi agar pelaksanaan tes dapat lebih teratur secara administrasi dan berjalan lancar. Setiap traveler yang ingin melakukan tes GeNose C19 harus melakukan pemesanan/booking terlebih dahulu melalui aplikasi,” jelasnya.
Sebagai langkah antisipasi apabila penumpang pesawat tidak memiliki smartphone, Angkasa Pura II akan menyediakan help desk untuk melakukan pelayanan.
Pelaksanaan uji coba juga untuk mengetahui berbagai prosedur terbaik untuk diterapkan misalnya terkait dengan penanganan limbah medis GeNose C19 serta prosedur bagi calon penumpang dengan hasil negatif dan hasil positif.
Berdasarkan jumlah bilik dan kapasitas mesin GeNose C19, di Bandara Husein Sastranegara dapat melayani sekitar 400 orang per hari untuk tes GeNose C19, sementara itu di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II sekitar 700 orang per hari.
“Pada tahap awal, penerapan GeNose C19 pada 1 April 2021 di Bandara Husein Sastranegara Bandung dan Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Setelah itu, bertahap diterapkan di bandara-bandara lain yang dikelola perseroan,” tutur Awaluddin.
Berdasarkan Surat Edaran Satgas Penanganan COVID-19 Nomor 12 tahun 2021 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dalam Masa Pandemi COVID-19, tercantum: Pelaku perjalanan transportasi udara wajib menunjukkan
-Surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3×24 jam sebelum keberangkatan, atau
-Hasil negatif rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 2×24 jam sebelum keberangkatan, atau
-Hasil negatif tes GeNose C19 di bandar udara sebelum keberangkatan sebagai syarat persyaratan perjalanan dan mengisi e-HAC Indonesia. (Rmt)