Penumpang pesawat tetap bisa terbang tanpa harus membawa sertifikat vaksinasi Covid-19 dari dan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta).
Asalkan, membawa surat keterangan dari dokter yang menyatakan bahwa calon penumpang tersebut belum dapat divaksin karena alasan medis.
Seperti diketahui, selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diterapkan, penumpang pesawat dari dan ke Pulau Jawa-Bali wajib membawa sertifikat vaksinasi Covid-19 minimal dosis pertama.
Selain itu, seluruh calon penumpang juga diwajibkan membawa hasil tes Covid-19 dari Swab PCR dengan hasil negatif yang sampelnya maksimal diambil 2×24 jam sebelum jadwal penerbangan.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin menuturkan, ada beberapa kriteria penumpang yang diberi kompensasi tidak diwajibkan menyertakan sertifikat vaksinasi Covid-19.
“Ada pengecualian, seandainya yang bersangkutan ada kendala, misal ada penyakit bawaan, ada hal-hal yang belum bisa divaksin. Mereka bisa menunjukkan surat keterangan dokter yang menyatakan belum bisa divaksin karena alasan tertentu,” jelas Awaluddin saat dijumpai di Terminal 1A Bandara Soetta, Tangerang, Jumat (9/7/2021).
Sementara keterangan negatif Covid-19 dengan metode swab PCR menjadi syarat mutlak tanpa terkecuali untuk semua penumpang pesawat terbang.
“Selama dia memenuhi kriteria berikutnya yaitu membawa tes PCR yang menunjukkan hasil negatif paling lama diterbitkan 2×24 jam ke belakang,” jelas Awaluddin.
Adapun sentra layanan vaksinasi Covid-19 di Bandara Soetta telah dibuka selama 24 jam sejak Rabu (7/7/2021).
Sebagai informasi, Sentra Vaksinasi Terminal 2 dibuka mulai pukul 08.00 – 17.00 WIB dan 22.00 – 03.00 WIB.
Sementara, Sentra Vaksinasi Terminal 3 dibuka pukul 08.00 – 17.00 WIB dan 20.00 – 01.00 WIB.
Sebelumnya, kedua sentra vaksinasi tersebut hanya beroperasi pada pukul 08.00 – 17.00 WIB. (Rmt)
