Beranda Berita Pasien RSUD Pandeglang Keluhkan Kekosongan dan Ketersediaan Obat

Pasien RSUD Pandeglang Keluhkan Kekosongan dan Ketersediaan Obat

0

Ketersediaan obat-obatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang sering mengalami kekosongan, akibatnya banyak pasien yang tidak terlayani terutama pasien dengan BPJS.

Hal tersebut juga dikeluhkan pasien yang berobat di RSUD Pandeglang, khusunya para peserta dari BPJS Kesehatan. Pasalnya mereka harus mencari dan membeli obat-obatan yang tidak tersedia di RSUD itu untuk ke Apotek lain.

Peserta BPJS Kesehatan bernama Eman salah satu pasien di RSUD Berkah Pandeglang mengaku, merasa keberatan dan kesulitan ketika harus membeli obat keluar dari RSUD, sehingga harus membeli tidak terjamin oleh BPJS. Selain itu juga pasien BPJS tidak bisa berobat ke klinik swasta karena tidak bisa diklaim oleh BPJS tersebut.

“Saya ini kan peserta BPJS Kesehatan, saya jadi peserta BPJS itu tidak gratis tapi bayar tiap bulannya itu. Namun kalo saya berobat, kadang-kadang harus beli karena obat di Rumah sakitnya itu kosong. Kalau pun saya harus berobat ke Klinik Swasta tidak bisa diklaim oleh BPJS, kami ini orang miskin yang seharusnya bisa dijamin oleh pemerintah pelayanan kesehatannya,” tutur Eman saat diwawancara di RSUD Pandeglang, Senin (13/12/2021).

“Semua obat lambung kosong, Kosong dari apotiknya,” sambungnya.

Setiap melakukan kontrol rutin, Eman mengatakan dirinya hanya mampu menebus setengah dari semua resep yang diberikan dokter.

Hal itu lantaran dalam satu kali beli obatnya itu bisa menguras kantongnya sebesar Rp.55 ribu bahkan hingga mencapai ratusan rupiah.

“Jadi kan harus beli dan saya kadang gak ada uang jadi kalo nebus resep dokter yang harus dibeli di apotek itu saya suka membelinya setengah saja,” cetusnya.

Selain itu ada salah satu orang tua dari pasien ruangan Polli Anak, Risma yang sering menebus obat pasien keluarganya asal Panimbang yang mengeluh terkait seringnya obat yang kosong di RSUD Pandeglang.

Risma menuturkan, tidak hanya dia saja yang merasakan hal ini, lantaran ada pasien lain juga yang sering ngalamin hal serupa.

“Jadi pasien yang ke poli banyak yg ngeluh obat nya sering gak ada pak, bukan hanya saya aja, yang lain juga sering ngalamin kaya saya,” terang Risma yang sering menebus obat untuk keluarga pasiennya.

Ia juga merasa keberatan, karena jika membeli obat ke Apotek lain harus mengeluarkan uang yang lumayan mahal.

“Ya sebagian ada di RSUD, tapi kan yang kosongnya itu saya sering beli keluar, terus harganya juga lumayan mahal,” katanya lagi.

Sementara itu, Direktur Pelayanan RSUD Berkah Pandeglang sampai saat belum bisa dikonfirmasi terkait persoalan stok obat yang sering mengalami kekosongan di RSUD Berkah Pandeglang. Beberapa kali dihubungi melalui telepon selulernya tidak menjawab. (Den)