Beranda Berita Besok, Pengrajin Tahu di Pandeglang Stop Produksi

Besok, Pengrajin Tahu di Pandeglang Stop Produksi

0

Tahu maupun tempe menjadi salah satu makanan primadona bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, dengan kedelai mengalami kenaikan membuat sejumlah pengrajin tahu dan tempe mulai tanggal 20 Februari akan berhenti produksi, Sabtu (19/02/2022).

Sejumlah pengrajin tahu maupun tempe di Banten khususnya wilayah Kabupaten Pandeglang, para pengrajin tempe memutuskan mulai Tanggal 20 Februari akan lakukan berhenti produksi, lantaran harga kedelai masih mengalami kenaikan yang drastis.

Pengrajin Tahu Ilman Hilman mengatakan, dengan harga kedelai yang sekarang mengalami kenaikan dirinya mulai besok dan pengrajin di tahu maupun tempe akan lakukan stop produksi, sesuai hasil kesepakatan rapat tadi di Serang Banten dengan rekan-rekan forum kedelai pengrajin tahu dan tempe.

“Iya kang tadi saya barusan rapat dan hasil kesepakatan tadi mulai besok pengrajin tahu dan tempe di Banten khususnya Pandeglang akan stop produksi mulai besok tanggal 20 Februari sampai tanggal 23,” katanya.

“Udah kemarin minyak sekarang kedelai jadi kita pengrajin tahu merasa bingung juga, karena kita produksi tahu membutuhkan minyak dan kedelai karena dua bahan tersebut berkesinambungan,” ujarnya.

“Walaupun kita stop produksi tetapi stok untuk dijual kita sudah siapkan mulai hari ini kita sudah stop, dan sudah dikirimkan ke konsumen dan harus habis, jika tidak habis terjual akan dikembalikan lagi,” ungkapnya.

Kenaikan harga kedelai tersebut memang mengalami kenaikan yang drastis dari harga normal sebelumnya yang hanya Rp8 ribu – Rp9 ribu. Sekarang naik menjadi Rp11 ribu bahkan mencapai Rp12 ribu perkilogram.

Ilman berharap, kenaikan kedelai tersebut bisa dikondisikan karena dengan kenaikan tersebut harga produksi mengalami kenaikan juga sesuai harga bahan bakunya. Harga kedelai bisa turun dikisaran Rp7 ribu atau Rp8 ribu.

“Mudah-mudahan segera turun harga kedelai ini, dan penjualan produksi ikut turun, seperti biasanya lagi di harga Rp7 ribu atau Rp8 ribu kembali normal,” harapnya. (Dan)