Sejumlah pedagang gas LPG 12kg non subsidi di kabupaten Pandeglang mengeluh dengan kenaikan harga tabung gas tersebut yang mencapai harga Rp200 ribu per tabung gas 12 kilogram sehingga menjadi sepi pembeli.
Kenaikan gas LPG tersebut terjadinya mulai mengalami kenaikan pada bulan bulan Desember 2021 lalu hingga saat ini, sehingga para pedagang gas keluhkan dengan meroketnya harga gas LPG tersebut.
Salah satu pemilik pedagang gas di Kampung Kadupandak Pandeglang Ibrahim mengatakan, harga gas non subsidi 12 kilogram yang terus merangkak naik berimbas pada omset pedagang yang semakin menurun
“Sekarang ini sepi banget yang beli gas LPG non subsidi 12 kilogram, ya kalau omset sudah pasti turun,” kata Ibrahim, saat diwawancarai Tangerangonline.id, Jum’at (11/03/2022).
“Sebelum adanya kenaikan, harga LPG 12 kilogram dijual dengan harga Rp150 ribu dan untuk tabung 5,5 kilogram dijual dengan harga Rp60 ribu per tabung harga biasanya,” ujarnya.
Ibrahim menambahkan, terjadi pada Desember 2021 lalu, sebesar Rp25 ribu, kenaikan kedua sebesar Rp24 ribu. Selain itu juga, harga Gas LPG non subsidi 5,5 Kilogram mengalami kenaikan pertama sebesar Rp10 ribu dan kenaikan kedua Rp19 ribu.
“Harga awalnya saya jual yang 12 kilogram Rp150 ribu per tabung, sampai sekarang karena terus mengalami kenaikan saya jual Rp200 ribu adapun untuk yang 5,5 kilogram itu sekarang Rp 92.000,” tambahnya.
Ibrahim berharap, dengan kenaikan harga tabung gas tersebut pemerintah dapat mengendalikan harga gas non subsidi yang terus merangkak naik, agar masyarakat tidak beralih menggunakan gas LPG 3 kilogram yang ia jual sesuai harga eceran tertinggi.
“Semoga pemerintah bisa mengatasi kenaikan harga gas LPG yang sekarang ini sedang naik, bisa normal kembali seperti biasanya,” harapnya. (Dan)