Beranda Berita Pelaku UKM di Tangsel Terus Digenjot Tingkatkan Skill

Pelaku UKM di Tangsel Terus Digenjot Tingkatkan Skill

0

Pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus diberikan peningkatan kemampuan (skill) oleh Pemerintah Kota Tangsel melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Dinkop UKM).

Keahlian yang diberikan kepada pelaku UKM khususnya di bidang kerajinan dan seni kreasi dengan memberikan pelatihan soft skill dan hard skill.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinkop UKM Kota Tangsel, Warman Syanudin dalam mendorong pelaku usaha di Kota Tangsel bisa naik kelas dengan peningkatan kapasitas kemampuan dan keahlian dibidang usaha kerajinan.

“Pelatihan Craft yang dilaksanakan oleh Dinkop UMKM ini dalam rangka meningkatkan kompetensi sumber daya manusia UMKM di Tangerang Selatan,” kata Warman di Hotel Marylin, Serpong, Tangsel, Kamis (3/11/2022).

Adapun pelatihan soft skill yang diberikan kepada puluhan pelaku UMKM tersebut, berupa peningkatan keterampilan dan kemampuan pelaku UMKM dalam membuat kerajinan tangan yang difokuskan pada seni kreasi Kriya Hastakarya, Sulam Pita dan Eco Print.

“Pelaksanaan pelatihan craft kepada pelaku UMKM ini dalam pelaksaanya melibatkan berbagai narasumber profesional, seperti narasumber yang sudah mempunyai sertifikat pelatihan craft dan sudah menjiwai semua berbagai ketrampilan,” katanya.

Dia menyebut, kreasi kriya hastakarya, misalnya merupakan kegiatan seni yang menitik beratkan pada ketrampilan tangan dan fungsi untuk mengubah bahan baku yang sering ditemukan dilingkungan menjadi benda-benda yang hanya bernilai pakai, tetapi juga bernilai jual, dan bernilai estetis atau memiliki unsur keindahan.

“Pelatihan sulam pita juga salah satu seni menyulam, dengan menggunakan pita sebagai bahan sulamnya. sulam pita ini dikenal sejak abad ke-17. Pada saat itu biasa dipakai untuk menghias seperti busana, kerudung dan selendang,” terang Warman.

Tak kalah menarik, adalah pelatihan kreasi eco-print yang merupakan kreasi seni memotif dengan menggunakan bahan dasar dedaunan, bebungaan, rerantingan, getah tanaman.

“Seni kreasi eco print ini menggunakan zat pewarna yang menggunakan zat pewarna alam bahan dengan menggunakan bahan kain serat alam selulosa atau protein, tawas dan tunjung,” jelasnya.

Dari pelatihan soft skill ini, diharapkan para pelaku UMKM di Tangsel, memperoleh wawasan yang lebih luas dan pengalaman yang lebih memadai sebagai dasar pengaplikasian dari teori yang didapat di narasumber profesional.

“Pada muaranya masyarakat UMKM kita mampu dan terampil dalam proses pembuatan handy craft yang diproduksi dalam industri yang ditempati serta mampu mempelajari teknik – teknik pembuatan handy craft yang digunakan di industri,” pungkasnya. (Adv)