PSEL Sampah Cipeucang Bakal Telan Dana Investasi Senilai Rp 2.6 Triliun

Admin
By
5 Min Read

Solusi persampahan di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) semakin nyata. Saat ini Pemerintah Kota Tangsel sudah menggandeng Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) melalui unit usahanya PT. Indoplas Energi Hijau bersama partner penyedia teknologi yaitu China Tianying Inc (CNTY) membangun Pengelolaan Sampah Energi Listrik dengan biaya investasi senilai Rp 2.6 triliun di TPA Cipeucang.

Pembangunan PSEL ini pun sudah memasuki tahap pemenang pengelola sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) Walikota Tangsel Benyamin Davnie yang dikeluarkan pada 17 April 2025.

Walikota Tangsel, Benyamin Davnie mengatakan, pelaksanaan program pengolahan sampah di Tangsel akan menjadi energi listrik ramah lingkungan.

“Kota Tangerang Selatan akan menjadi tonggak lahirnya pengelolaan sampah perkotaan dengan teknologi modern yang ramah lingkungan di Indonesia,” katanya, saat penyerahan SPPL di Aula Blandongan, Pemkot Tangsel pada Senin (5/5/2025).

- Advertisement -

Menurut Benyamin, investasi pembangunan pengolahan sampah menelan biaya 2,6 triliun dengan masa pelaksanaan pembangunan fasilitas PSEL yang direncanakan akan selesai dalam waktu 2 tahun dengan masa persiapan 1 tahun.

Sehingga, program pengolahan sampah tersebut diharapkan sudah mulai beroperasi pada tahun 2028 dan mulai beroperasi full pada tahun 2029.

Benyamin mengatakan, untuk masa operasional sendiri adalah selama 27 tahun, setelah itu fasilitas PSEL akan diserahkan oleh BUP kepada Pemerintah Kota Tangerang Selatan di akhir masa periode kerjasama dengan skema Built Operate Transfer (BOT).

“Pembangunan prasarana pengolahan sampah ini merupakan salah satu bukti komitmen pemerintah daerah dalam membenahi tata-kelola persampahan di kota Tangsel,” jelas Benyamin.

“PSEL Cipeucang ini akan mengolah sedikitnya 1.100 ton sampah, menggunakan teknologi MGI atau Moving Grate Incenerator yang dapat mereduksi secara maksimal hampir seluruh sampah yang dihasilkan kota Tangerang Selatan,” tambahnya.

Sementara itu, Pimpinan Konsorsium JEH-CNTY, Bobby Gafur Umar mengatakan, PSEL yang akan dibangun ini adalah prasarana modern yang sangat ramah lingkungan.

Sehingga, fasilitas pengolahan sampah yang efektif, teruji dan maksimal dalam pengolahan sampah (Zero Waste) sangat dibutuhkan.

“Listrik yang dihasilkan oleh PSEL ini adalah listrik yang bersih dan mengikuti standar ramah lingkungan internasional yang tidak menimbulkan dampak kerusakan lingkungan seperti dampak emisi karbon, polusi udara dan dampak bau,” katanya.

Dirinya menyakini PSEL ini tidak mengeluarkan bau apapun dari sampah yang diolah sehingga tidak akan menimbulkan gejolak sosial dari masyarakat setempat.

Fasilitas itu nantinya akan mampu memproses sedikitnya 1.000 ton sampah baru ditambah 100 ton hasil pemilahan dari timbunan sampah lama yang ada di TPA Cipeucang dalam sehari.

Menurutnya, pengolahan sampah lama yang ada di TPA Cipeucang menjadi hal yang sangat penting dalam rangka mengeliminasi pencemaran lingkungan dan resiko kelongsoran serta kebakaran di wilayah tersebut.

Maka dari itu, dirinya menilai bahwa sudah saatnya daerah Tangerang Selatan, khususnya Serpong, memiliki prasarana dan fasilitas penampungan dan pengolahan sampah yang modern dan ramah lingkungan.

Dirinya menyakini PSEL Cipeucang ini nantinya akan mampu mengurangi beban TPA yang sudah sangat sesak sampah dan cenderung menjadi lokasi yang tidak sehat.

“Yang jelas, PSEL ini nantinya akan menjadi salah satu fasilitas yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Tangsel. Selain itu, PSEL ini tidak hanya memberikan solusi modern bagi masalah persampahan, tapi juga berkontribusi pada penyediaan energi terbarukan,” pungkas Bobby.

Perlu diketahui, proyek modern ini akan dibangun oleh PT Indoplas energi Hijau (OASA) bermitra dengan CNTY (China Tianying Inc), sebuah perusahaan asal China yang juga sudah berpengalaman dalam pengolahan sampah modern diberbagai negara.

CNTY juga merupakan pemegang lisensi teknologi yang akan digunakan pada proyek tersebut. Teknologi MGI atau Moving Grade Incinerator yang akan diaplikasikan pada proyek ini sudah sangat terbukti mampu mengolah sampah rumah tangga dan jenis sampah lainnya, secara ramah lingkungan.

CNTY sendiri merupakan perusahaan internasional yang bergerak dalam industri perkotaan dan pemulihan sumber daya serta bidang teknologi energi bersih tanpa karbon, termasuk pengolahan limbah menjadi energi.

Share This Article