Berbeda dengan pameran yang ada, kali ini sejumlah penggiat lingkungan dari beberapa komunitas yakni Waroeng Budaya Pojok Nusantara, Yayasan Peduli Lingkungan Hidup (Yapelh), dan Bank Sampah Sungai Cisadane (Banksasuci) menggelar pameran seni lukis dan budaya di tepi Sungai Cisadane.
Acara yang bertajuk “MENGEJA LAKU LIKU KALIKU” #saveourcisadane digelar di Jalan Chandra, Kelurahan Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, mulai tanggal 6-13 Februari 2016 terbilang unik. Sebab, pameran tersebut berada diantara tumpukan sampah olahan milik masyarakat sekitar. Namun, hal itu dikemas dengan sangat baik sehingga pemandangan tempat tersebut mengundang para pengunjung.
Dalam acara tersebut, beberapa karya seni pun dipamerkan seperti lukisan-lukisan, karya seni olahan dari sampah, dan instalasi seni. Tak hanya itu pagelaran pun ada seperti tradisi palang pintu Betawi, pentas musik, lenong, hingga forum good discussion (FGD).
Sithan, ketua Waroeng Budaya Pojok Nusantara mengatakan, tujuan acara itu sebagai bentuk wujud kepedulian dan mengajak masyarakat atas kelestarian Sungai Cisadane.
“Pada intinya gerakan spontan ini yang berawal dari sinergisitas antara penggiat lingkungan dan seniman untuk mengajak masyarakat peduli Sungai Cisadane. Setidaknya meminimalisir sampah di Cisadane,” ungkap Sithan saat ditemui dilokasi acara.
Dia juga menunjukan berbagai pameran seni lukis seperti lukisan simbolis hewan-hewan dan berbagai warna yang berikatan. Hal itu mengartikan meski berbeda tetap satu untuk Kota Tangerang.
Masih katanya, diakhir acara pihaknya akan memberikan kado kepada pemerintah Kota Tangerang berupa lukisan kegiatan-kegitan tersebut dengan ukuran panjang 3 x lebar 1,5 meter.
“Diujung acara. saya dengan kawan saya akan melukis semua acara ini. Lalu, membawanya dengan perahu melalui sungai dari sini sampai tepi sungai Cisadane belakang Robinson terus ke Pemkot,” pungkasnya. (Abi)
